EKBIS HOT NEWS POLITIK TRENDING

Jokowi Sebut Indonesia Menjadi Negara Maju dalam 13 Tahun, Ekonom Senior Faisal Basri: Mustahil!

Media Democrazy
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Jokowi Sebut Indonesia Menjadi Negara Maju dalam 13 Tahun, Ekonom Senior Faisal Basri: Mustahil!


DEMOCRAZY.ID - Peluang Indonesia untuk menjadi negara maju dalam kurun 13 tahun, sesuai pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, dinilai mustahil terwujud. 


Hal tersebut disampaikan oleh ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. 


Dia mengungkapkan bahwa definisi negara maju tidak bisa diartikan hanya dengan mengukur pendapatan negara. 


Menurutnya, negara maju adalah negara yang memiliki kualitas hidup dan angka harapan hidup yang tinggi, tidak ada kemiskinan, dan ketimpangan antarpenduduk rendah. 


“Mungkin yang Pak Jokowi maksud bukan negara maju, karena hampir mustahil. Untuk jadi negara maju butuh 50 tahun dan segala macam itu,” ujarnya saat ditemui di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Senin (5/6/2023). 


Faisal menuturkan jika indikator negara maju adalah berpenghasilan tinggi, maka hal tersebut juga akan sulit diraih Indonesia. 


Musababnya, untuk mencapai hal itu, dia menyatakan pertumbuhan ekonomi setidaknya harus mencapai 6 persen per tahun. 


Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama masa kepemimpinan Jokowi tidak pernah mencapai 6 persen. 


Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2014 – 2018 membentang dari 4,88 persen hingga 5,17 persen, sementara 2019-2022 di angka 5,02 persen hingga 5,31 persen.


“Era Pak Jokowi tidak pernah sekalipun [pertumbuhan ekonomi] 6 persen, apalagi 7 persen. kalau 7 persen mulai tahun depan kan hampir mustahil, jadi dari mana,” pungkasnya. 


Faisal berpendapat bahwa di periode terakhir kepemimpinannya, Jokowi sebaiknya tidak memperburuk kondisi saat ini. 


Salah satunya dengan tidak merusak lingkungan, seperti pembukaan keran ekspor pasir laut yang kembali ditetapkan oleh pemerintah. 


Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi negara maju jika dapat memanfaatkan momentum 13 tahun ke depan. 


Kepala Negara menjelaskan ada beberapa kesempatan yang dimiliki oleh Indonesia dalam rentang waktu 13 tahun tersebut, di antaranya bonus demografi, pergeseran geopolitik yang tak berdampak bagi Tanah Air, dan ekosistem kendaraan listrik yang didukung kekayaan mineral.


“Peluang ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kesempatan kita 13 tahun ke depan, apakah bisa melompat atau tidak,” ujarnya kepada pemimpin redaksi sejumlah media massa dan content creator di Istana Negara, Senin (29/5/2023) sore. 


Jokowi menyebut kesempatan itu terbagi ke dalam tiga periode, yakni 2024, 2029, dan 2034. Oleh karena itu, pemimpin negara yang menjabat selama periode tersebut bakal sangat menentukan lompatan Indonesia ke depan. 


Apa Saja Ciri-Ciri Negara Maju?


Ciri-ciri Negara Maju


Berdasarkan buku “Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX” karya Ratna Sukmayani, dkk., negara maju merupakan sebutan bagi negara yang berkembang dan maju secara ekonomi. umumnya, sektor industri di negara maju didominasi oleh sektor industri ketiga dan keempat.


Adapun kegiatan sektor industri ketiga meliputi transportasi barang dan jasa, distribusi, bisnis hiburan, restoran, penjualan jumlah besar, pariwisata, dan lain sebagainya. Sementara itu, sektor industri keempat meliputi hal-hal lanjutan dari sektor industri ketiga.


Misalnya, kegiatan bisnis jasa bersifat intelektual, seperti pendidikan, informasi, konsultasi, komunikasi dan hal lain yang sejenis. Adapun ciri-ciri dari negara maju adalah sebagai berikut:


1. Memiliki sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang dimanfaatkan secara optimal.


2. Dapat mengatasi masalah kependudukan, mulai dari persebaran penduduk yang merata, pengangguran, hingga kemiskinan.


3. Masyarakatnya memiliki tingkat kualitas hidup yang tinggi.


4. Ekspor yang dilakukan merupakan ekspor dari hasil di bidang industri dan jasa pada sektor ketiga dan keempat.


5. Memiliki fasilitas umum yang tercukupi, termasuk pelayanan kesehatan yang terjamin.


6. Kesadaran akan hukum, penghormatan kepada Hak Asasi, dan kesetaraan gender.


7. Memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.


8. Tingkat pendapatan perkapita penduduk relatif tinggi.


9. Mampu mengontrol angka kelahiran dan kematian sehingga tingkat kepadatan penduduk stabil.


10. Kualitas pendidikan tinggi sehingga angka buta huruf rendah.


Indikator Penggolongan Negara Maju


Terdapat beberapa indikator yang bisa menggolongkan apakah suatu negara disebut negara maju atau berkembang. Berikut beberapa penggolongan untuk negara maju:


Pendapatan per Kapita


Indikator penggolongan negara maju yang pertama adalah pendapatan perkapita penduduknya. Pendapatan Nasional Per Kapita (GNP) merupakan patokan penting untuk sebuah negara maju. Pasalnya, suatu negara dapat disebut negara maju bila memiliki pendapatan per kapita lebih dari US$ 12 ribu.


Jumlah Penduduk dan Tingkat Pengangguran


Tingkat kesejahteraan negara maju dilihat dari angka kemiskinan dan penganggurannya. Jika angka kemiskinan dan penganggurannya rendah, maka negara tersebut dapat disebut sebagai negara maju. Pasalnya, hal itu berarti negara berhasil menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.


Angka Ibu Melahirkan dan Kematian Bayi


Umumnya negara maju memiliki angka ibu melahirkan dan kematian bayi yang rendah. Hal ini karena negara mampu menyediakan pelayanan kesehatan yang tinggi dan penduduk yang mampu hidup dengan sejahtera sehingga kebutuhan gizi yang tercukupi. 


Angka Melek Huruf dan Penguasaan Iptek


Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju bila memiliki angka melek huruf yang tinggi. Selain itu, angka melek huruf yang tinggi dapat memudahkan masyarakatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Penguasaan Iptek dapat mempermudah kehidupan sehari-hari yang meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.


Kesehatan yang Terjamin


Indikator negara maju yang selanjutnya adalah kesehatan yang terjamin. Hal ini ditandai dengan tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai, termasuk rumah sakit yang lengkap dan petugas medis yang andal. Hal ini mampu menekan angka kematian pada negara maju sehingga perkembangannya penduduknya dapat terkontrol. [Democrazy/HJ]

Penulis blog