EKBIS HOT NEWS POLITIK TRENDING

Jokowi Kejar Rerata Pendapatan Warga RI Capai Rp448,44 Juta Pada 2045

Democrazy News Indonesia
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Jokowi Kejar Rerata Pendapatan Warga RI Capai Rp448,44 Juta Pada 2045


DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) menargetkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$30.300 atau sekitar Rp448,44 juta (asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS) pada 2045. 


Sementara tahun ini pendapatan per kapita diperkirakan mencapai US$5.030 atau sekitar Rp74,19 juta.


Sementara untuk tingkat kemiskinan, Jokowi menargetkan turun dari 9,57 persen dari saat ini menjadi 0,5 persen hingga 0,8 persen di 2045.


Menurut Jokowi, ada tiga hal pokok yang menjadi acuan untuk mencapai target itu. Pertama, stabilitas bangsa yang harus terjaga.


"Tidak ada satu negara manapun yang berhasil mencapai kemakmuran saat kondisinya enggak stabil. Enggak ada. Tunjukkan negara mana saat negaranya terpecah enggak akan mencapai kemakmuran," kata Jokowi dalam Peluncuran Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6).


Hal kedua yang perlu menjadi acuan adalah adanya kepemimpinan yang berkelanjutan dan berkesinambungan. 


Jokowi menyebut kepemimpinan harus berlanjut ke arah yang lebih baik bukan sebaliknya. Ia menggambarkan kepemimpinan seperti jenjang pendidikan.


"Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP. Ya kepemimpinan berikut masuk ke SMA, universitas Nanti kepemimpinan berikut masuk ke 2, S3. Mestinya seperti itu. Tidak maju mundur poco-poco," kata Jokowi.


Ketiga adalah sumber daya manusia atau SDM. Jokowi menyebut SDM merupakan kekuatan besar Indonesia, tetapi tidak boleh hanya dari sisi kuantitas melainkan juga kualitas.


Ia mencontohkan Korea Selatan (Korsel) yang berhasil keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) karena memiliki SDM yang mumpuni. 


Ia menyebut produk domestik bruto Negeri Gingseng itu hanya US$3.500 pada 1987. Kemudian melompat jadi US$11.800 pada 1995.


"Lompatan seperti ini yang perlu kita tiru, perlu kita contoh karena kualitas SDM-nya yang fokus pada teknologi dan produktivitas," ungkap Jokowi. [Democrazy/CNN]