DEMOCRAZY.ID - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana terlibat friksi dengan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus. Paparan Denny yang panjang lebar membuat Deddy naik pitam.
Awalnya, Denny dapat kesempatan menyampaikan argumennya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipandu jurnalis senior Karni Ilyas sebagai presenter. Denny saat itu panjang lebar paparkan isu pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut dia, beberapa pelemahan KPK dengan ditempatkan pimpinan kontroversial hingga tes kebangsaan untuk mengeluarkan karyawan anti korupsi seperti Novel Baswedan Cs.
Denny lalu menyinggung kabar keberlanjutan status Harun Masiku yang buron. Padahal, kata dia, dari keterangan Novel, kasus Harun Masiku sebenarnya tak sulit.
Bagi dia, upaya itu seperti hukum tajam kepada lawan tapi tumpul untuk kawan. Dia juga kembali melempar rumor Anies Baswedan bakal jadi tersangka.
Denny menduga hal itu bagian dari strategi memunculkan dua calon presiden di 2024. Dia bilang hal itu sebagaimana yang disampaikan dalam banyak pemberitaan.
"Nah, ini kemudian menjadi fakta juga, kasus-kasus yang muncul menyasar pada yang disebut sebagai oposisi," ujar Denny dikutip pada Senin, 26 Juni 2023.
Belum selesai Denny bicara, Deddy Sitorus langsung mengambil mic dan mengajukan protes kepada Karni Ilyas.
"Semua pembicara nanti seperti banyak kayak Denny gak?" tanya Deddy.
Dia minta agar acara ILC bisa adil dalam waktu setiap pembicara menyampaikan argumen. Menurut dia, terlalu mahal kalau ILC hanya mendengarkan argumen Denny.
"Kalau kita mau dengar ceramahnya, saya pulang saja," ujar Deddy dengan meninggi.
Deddy masih melanjutkan umpatannya. Dengan nada bicara yang murka, dia tak suka dengan cara Denny.
"Enak banget dia di luar negeri. Ngomong seenak jidatnya. Seolah-olah dia pemilik tunggal kebenaran," ujar Deddy.
Dia minta Denny jangan pengecut sehingga bisa datang langsung ke Tanah Air untuk berdiskusi dengan membeberkan data dan fakta.
"Tapi, Anda pengecut. Sini, kita diskusi. Jangan sembunyi di sana! Mari kita beberkan fakta-fakta secara ilmiah, objektif, dan adil," kata Deddy sambil jari tangan menunjuk-nunjuk.
"Jangan mulut Anda koar-koar melulu tuh. Gelar profesor buang dulu menurut saya!" lanjut Deddy yang juga Anggota DPR tersebut.
"Saya akan bangga kepada Anda, kalau anda menulis satu tulisan ilmiah," kata Deddy dengan geram.
Denny sempat merespons dengan meminta agar diskusi dilanjutkan dengan argumen logika.
"Pak Karni, mari kita diskusi dengan logika dan pikiran," ujar Denny.
"Dengerin saya ngomong, dari Anda sudah ngomong!" kata Deddy menyanggah Denny.
"Jangan di sini kami kayak orang bego! Anda mengkuliahi kami seolah-olah kami bandit semua. Anda bukan," tutur Deddy.
Deddy mengatakan kepada Karni agar adil dalam memberikan waktu kepada pembicara.
"Saya nggak mau dengerin dia dua jam. Kalau saya nggak perlu bicara, saya pulang," ujar Deddy.
Protes Deddy direspons presenter Karni Ilyas. Dia meminta Deddy bisa menahan bicaranya karena nanti akan diberikan kesempatan secara bergantian.
"Iya, Anda boleh berargumen panjang nanti. Kan Anda belum giliran," tutur Karni. [Democrazy/VIVA]