DEMOCRAZY.ID - Partai Gerindra merespons pernyataan budayawan Butet Kartaredjasa yang menyebut Indonesia akan bersedih jika presiden terpilih nantinya adalah tukang culik.
Butet tidak menjelaskan secara spesifik siapa sosok calon presiden hobi menculik yang dia maksud dalam pantunya tersebut.
Meski demikian, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan siapapun yang menyindir Prabowo Subianto akan dibalas dengan kebaikan.
Riza mengklaim, hal itu berlaku bagi seluruh kader dan simpatisan Gerindra, mereka diminta untuk tak membalas sentilan baik dari Butet atau siapapun.
"Jadi, apapun yang mereka sampaikan menjelek-jelekkan, menghina ,menghujat, memfitnah dan lain-lain Pak Prabowo dan kami semua jajaran kader simpatisan relawan akan membalas itu semua dengan kebaikan," kata Riza di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Minggu (25/6).
Sebelumnya Butet bermonolog di puncak perayaan Bulan Bung Karno yang menyinggung banyak hal.
Salah satunya Indonesia akan bersedih jika presiden terpilih adalah tukang culik.
"Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik," ucapnya.
Selain itu, Butet juga membahas orang yang pandir yang diawali dengan pantun, Butet kemudian menyinggung soal sosok yang sedang dipantau oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tapi mengaku tengah dijegal.
"Ya, begitulah kalau otaknya pandir. Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal," kata Butet.
"Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eeehhh lah kok koar-koar mau dijegal," lanjutnya. [Democrazy/CNN]