DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan memamerkan capaian perdagangan Indonesia dengan China yang cukup memuaskan. Dimana dalam dua tahun terakhir ini RI bisa mencatatkan surplus.
Berdasarkan paparan Luhut, sejak tahun 2010 nilai impor dari China masih lebih besar dibanding ekspor Indonesia ke China.
Namun sejak 2021-2022 Indonesia secara tahunan mulai mendapati surplus perdagangan dengan Tiongkok.
"Dulu perdagangan kita dengan China selalu defisit. Lihat di 2010 ini, tapi dua tahun terakhir kita surplus," ungkap Luhut dalam acara Jakarta Geopolitical Forum VII, dikutip Kamis (15/6/2023).
Meski begitu, Luhut menyebut China tetap memberlakukan bea masuk anti-dumping sebesar 20% pada produk iron steel.
"Dulunya negatif, lihatlah surplus dua tahun terakhir," ungkap Luhut.
Menurut Luhut beberapa orang Indonesia tidak menyadari atas pencapaian yang telah dilakukan pemerintah saat ini.
Meski belum menjadi negara yang sempurna, setidaknya Indonesia sedang menuju ke arah yang benar.
Ekonomi RI Dikontrol China? Luhut: dari Hongkong!
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa tidak benar Indonesia dikontrol oleh China.
Hal itu diungkapkan Luhut ketika banyak orang yang menyindir hal seperti tersebut khususnya di bidang perekonomian.
Luhut bilang, ketahanan perekonomian Indonesia kian meningkat. Hal tersebut dikarenakan tidak banyak negara yang bisa meraih ketahanan ekonomi yang surplus dengan bekerja sama dengan China.
"Hilirisasi industri meningkatkan ketahanan perekonomian. Ini kalau anda lihat nilai pokok kita terus negatif. Ini datanya transaksi berjalan kita dulu negatif, saya ke Pak Presiden (Joko Widodo) terus saya katakan, selalu kita berapa persen negatif begini, sekarang begini surplus," ujar Luhut dalam acara 'Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas', Jakarta, dikutip Rabu (10/5/2023).
Dia lantas mengungkapkan bahwa Indonesia mencatatkan nilai perdagangan yang surplus sejak tahun lalu.
Yang mana tidak semua negara bisa seperti Indonesia yang sukses bekerja sama dengan China.
"Begitu orang bilang China kontrol kita, dari Hongkong! China kontrol kita? Dulu China itu, kita punya trade defisit US$ 27 miliar pada tahun 2018, coba cek. Tahun lalu surplus US$ 1 miliar, negara mana yang di dunia yang surplus dengan China?," tambah Luhut.
Luhut pun juga mengaku bahwa dirinya terus bolak balik ke Negara Tirai Bambu tersebut agar perekonomian Indonesia terus meningkat.
"Jangan lupa dan gak gampang saya bolak balik China itu, pokoknya duitnya masuk ke Indonesia, karena ini game changer buat kita," tandasnya.
Dengan begitu, Luhut menekankan bahwa selama ada yang bisa menguntungkan Indonesia tanpa konflik maka Luhut akan terus mengejarnya.
"Orang hantamin saya soal China, gak peduli, emang saya pikirin! Yang penting gak ada conflict of interest, I don't care, saya akan kerjakan," tutupnya. [Demorazy/CNBC]