AGAMA HOT NEWS ISLAMI KRIMINAL TRENDING

Bahaya! Ponpes Al Zaytun Disebut Berafiliasi Jaringan Teror NII KW 9, Densus 88 Bongkar Peran Panji Gumilang

DMCRZ NEWS
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
HOT NEWS
ISLAMI
KRIMINAL
TRENDING
Bahaya! Ponpes Al Zaytun Disebut Berafiliasi Jaringan Teror NII KW 9, Densus 88 Bongkar Peran Panji Gumilang


DEMOCRAZY.ID - Kasubdit Kontra Radikal Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Budi Novijanto menyatakan bahwa dari hasil pengakuan eks Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9), ditemukan adanya hubungan Al Zaytun dengan NII KW 9. 


Pernyataan Budi itu disampaikan saat mengisi seminar dengan topik Dibalik Polemik Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang diselenggarakan oleh BEM UNUSIA yang juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Padasuka TV pada Senin 19 Juni 2023.


Bahkan, dari pengakuan dari Eks Ketua NII KW 9 mengungkapkan bahwa figur Panji Gumilang sebagai pimpinan Al Zaytun juga adalah pimpinan NII KW 9. 


Menurut penjelasannya, dalam ajaran yang dipraktikkan NII KW 9 di antaranya adalah memobilisasi dana dengan mengatasnamakan ajaran Islam yang diselewengkan. 


Selain itu pada ajaran NII KW 9 ditemukan adanya penafsiran ayat-ayat Alquran yang menyimpang serta paham takfiri atau menghukumi kafir kelompok-kelompok di luar NII KW 9.  


"NII pernah dipimpin Abdullah Sungkar pada 1993 yang kemudian membentuk Jamaah Islamiyah (JI)," kata Budi.


"Belakangan JI justru membangun afiliasi internasional dengan organisasi militan yang memiliki tujuan global," sambugnya. 


Menurut Budi, langkah JI tersebut sedikit berbeda dengan NII yang masih kukuh dengan tujuannya pada tingkat nasional.


"Setelah Abdullah Sungkar meninggal, para pengikutnya berafiliasi dengan kelompok jihad luar negeri dan memilih melakukan teror melawan Amerika Serikat dan sekutunya," jelasnya. 


Dalam perjalanannya, anggota-anggota JI yang telah bergabung dengan organisasi militan internasional merekrut aktivis-aktivis NII lainnya yang memiliki pemikiran serupa. 


"Di sini kita lihat bahwa pelaku teror berasal dari akar yang sama yaitu intoleransi. Kemudian juga NII pragmatis atau NII KW 9 itu tidak menggunakan cara teror yang melaksanakan aksinya seperti disebut tadi (tidak seperti JI). 


"Namun yang dilakukan Panji Gumilang adalah menyuburkan perekrutan calon-calon teroris dengan meletakan dasar-dasar militansi serta kebencian kepada NKRI," imbuhnya. 


Negara Islam


Budi menilai, bahwa orang-orang yang bergabung di Al Zaytun dapat berpotensi bergabung atau direkrut oleh gerakan atau kelompok-kelompok teror. 


"Untuk itu perlu segera pengawasan dan penyadaran kepada orang-orang yang bergabung di Al Zaytun," ujarnya. 


Budi Khawatir, jika tidak adanya penyadaran dan pengawasan orang-orang tersebut akan membentuk kelompok baru dengan nama berbeda namun memiliki tujuan yang sama.


"Karena jelas targetnya untuk membentuk negara Islam. Yang pasti akan merongrong kedaulatan NKRI," tegasnya.


"Mereka juga akan mengambil pemuda-pemuda lain yang kehilangan pekerjaan," pungkasnya


Al Zaytun Membantah


Menanggapi hal itu, A.S.E. Iskandar, salah seorang koordinator wilayah Al-Zaytun, membantah tuduhan sejumlah kalangan yang menyebut Al-Zaytun sebagai pusat kegiatan NII.


"Al-Zaytun adalah murni lembaga pendidikan. Nah, NII sejak 1962 dinyatakan tidak ada. Jadi, tidak etis mengkaitkan Al-Zaytun dengan NII," kata Iskandar.


"Saya masih aktif di pusat pendidikan ini dan bisa saya tegaskan tidak ada pusat pemerintahan (NII) di Al-Zaytun," sambungnya.



[Democrazy/DW]

Penulis blog