HOT NEWS POLITIK TRENDING

Anies Soal Kelanjutan IKN: Kok Selalu Tanya ke Saya, Apa Sebenarnya Ada Masalah di Sini?

Democrazy News Indonesia
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Anies Soal Kelanjutan IKN: Kok Selalu Tanya ke Saya, Apa Sebenarnya Ada Masalah di Sini?


DEMOCRAZY.ID - Bakal calon presiden Anies Baswedan memberi tanggapan atas isu tak dilanjutkannya program Ibu Kota Nusantara (IKN) jika dirinya terpilih memimpin negara.


Anies merasa perlu memberi jawaban sikap soal IKN, karena memang ramai diperbincangkan publik terkait adanya kekhawatiran jika dia memimpin republik.


Lantas, benarkah Anies tak akan melanjutkan program IKN yang diinisiasi Presiden Jokowi. 


Dan benarkah semua program yang sudah disusun akan dihentikan ketika dia memimpin?


Menurut Anies, pada dasarnya dia adalah sosok yang sangat menghargai aturan hukum dan kepastian. 


Baik aturan hukum di tingkat nasional maupun di daerah. Kata Anies, aturan hukum sejatinya harus dihormati.


"Kadang-kadang saya ingin bertanya, kenapa selalu tanya ke saya apakah IKN akan diteruskan atau tidak. Kok tidak tanya apakah bansos diteruskan atau tidak, apakah program subsidi petani diteruskan atau tidak."


"Apa sesungguhnya ada masalah di sini? Sehingga diperlukan kekuatan politik sampai terlaksana. Sebab kalau baik tak perlu kekuatan politik," kata Anies disitat Kick Andy, Senin 19 Juni 2023.


Kata Anies, barangkali alam bawah sadar jurnalis menganggap bahwa diperlukan sebuah otot politik agar program itu bisa terlaksana. Sehingga hal itu selalu ditanya kepada dirinya.


Menurut dia, sebuah program pada dasarnya akan bergerak secara positif jika diniatkan dengan baik. 


Dan dirinya tak mungkin akan menghentikannya. Terlebih IKN sudah diputuskan dalam undang-undang.


"Kalau itu baik, ya otomatis akan jalan dengan sendirinya, siapa yang mau hentikan program baik. Kalau begitu, tentu rakyat yang akan protes," katanya.


Baginya tiap UU tentu harus dilaksanakan oleh penyelenggara negara, termasuk siapapun nanti presiden terpilih berikutnya.


Akan tetapi, kata Anies, dalam mengalokasikan anggaran nantinya, setidaknya ada 4 hal yang menjadi pedomannya. 


Sebut saja mulai dari prinsip kesetaraan keadilan, kepentingan umum, data dan terakhir soal UU dan regulasi.


Artinya ketika program tersebut memenuhi empat kriteria di atas, maka termasuk memenuhi rasa keadilan publik, maka tentu harus dijalankan dengan baik.


Soal apakah nantinya Anies akan menjadi antitesa Jokowi, eks Gubernur DKI itu enggan memusingkannya. 


Menurut dia, jawaban tentang besok sejatinya tidak bisa menggunakan prediksi, karena belum terjadi.


Namun publik tentu bisa melihat bagaimana Anies memimpin Ibu Kota saat menjadi Gubernur DKI Jakarta 5 tahun belakangan. 


Bahkan banyak program-program Jokowi dan Ahok yang disebut diteruskannya dan diperkaya manfaat publiknya.


"Saya jawab pakai yang kemarin saja, yang sudah terjadi di Jakarta. Soal sodetan Ciliwung oke. Lalu taman kita banyakin, bahkan kalau mau melihat, Pak Jokowi dulu sangat memperhatikan kampung-kampung rakyat kecil selama 2 tahun memimpin."


"Sesudah Pak Basuki, Pak Djarot, lalu saya, boleh dibandingkan coba. Kami tetap memperhatian rakyat kecil di kampung-kampung. Kami lindungi mereka, sehingga tak ada rasa takut. Justru yang ada adalah penataan," katanya.


Anies memastikan jika dirinya diberikan kesempatan memimpin negeri ini, maka tak akan menghentikan program baik yang sudah berjalan. Apalagi program itu benar-benar sangat dinanti oleh publik.


"Bila Allah takdirkan amanat ke sini (saya), akan ada keberlanjutan, peningkatan, tentu adalah naturenya, enggak mungkin segalanya serba berhenti."


"Kemarin faktanya visinya sama, kenyataannya eksekusi tuntas 5 tahun. Dan saya ketika mengambil keputusan, harus ada kriteria, sehingga orang bisa memprediksi apa kebijakan yang akan dibuat," kata Anies.



[Democrazy/poskota]