DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya ambisi untuk menghapus kemiskinan ekstrem di 2024. Namun nampaknya Bappenas selaku perancang rencana pembangunan jangka menengah nasional (PJMN) 2024 memandang ambisi itu akan sulit tercapai. Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, mekipun tingkat kemiskinan terus menurun, namun untuk mencapai target masih berat, karena akurasi data penerima program masih rendah bahkan menurun, 48% pada 2020, 43% pada 2021, dan 41% pada 2022. "Memang untuk mencapai target ini, akurasi data penerima program masih rendah, bahkan menurun," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (19/6/2023). Untuk diketahui, Tingkat kemiskinan September 2022 tercatat sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan. Tingkat kemiskinan ini naik tipis dari Maret 2022 (9,54%) tetapi lebih rendah dibanding tingkat kemiskinan pada September 2021 (9,71%) atau jauh di bawah tingkat masa pandemi Covid-19. ...
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya ambisi untuk menghapus kemiskinan ekstrem di 2024. Namun nampaknya Bappenas selaku perancang rencana pembangunan jangka menengah nasional (PJMN) 2024 memandang ambisi itu akan sulit tercapai. Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, mekipun tingkat kemiskinan terus menurun, namun untuk mencapai target masih berat, karena akurasi data penerima program masih rendah bahkan menurun, 48% pada 2020, 43% pada 2021, dan 41% pada 2022. "Memang untuk mencapai target ini, akurasi data penerima program masih rendah, bahkan menurun," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (19/6/2023). Untuk diketahui, Tingkat kemiskinan September 2022 tercatat sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan. Tingkat kemiskinan ini naik tipis dari Maret 2022 (9,54%) tetapi lebih rendah dibanding tingkat kemiskinan pada September 2021 (9,71%) atau jauh di bawah tingkat masa pandemi Covid-19. ...