Yenny Sindir Cak Imin Cawapres: Gus Dur Aja Ditinggal, Apalagi Rakyat!

DMCRZ NEWS
Mei 28, 2023
0 Komentar
Beranda
Yenny Sindir Cak Imin Cawapres: Gus Dur Aja Ditinggal, Apalagi Rakyat!


DEMOCRAZY.ID - Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Yenny Wahid pesimistis Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi calon wakil presidennya di Pilpres 2024.


Hal ini disampaikan Yenny ketika ditanyai soal peluang Cak Imin jadi cawapres Prabowo.


"Agak berat ya, Gus Dur aja ditinggal, apalagi rakyat nantinya," ujar Yenny ketika ditemui di Menara BNI, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).


Ketika kembali ditanyai soal peluang itu, Yenny pun tertawa dan menyebut Prabowo pasti telah memiliki perhitungan elektoral sendiri soal pemenangannya di Pilpres 2024.


"Pak Prabowo udah punya hitungan politik sendiri lah soal itu," ucap dia.


Di sisi lain, Yenny menekankan NU secara institusi tidak akan terlibat dalam politik praktis. 


Namun menurutnya, tidak ada larangan bagi para kader NU untuk bertarung di arena politik.


Ia pun menyebut NU memiliki segudang kader-kader hebat yang mumpuni untuk tampil di Pilpres 2024. 


Ia menyebutkan sejumlah nama seperti Nasaruddin Umar, Mahfud MD, hingga Khofifah Indar Parawansa.


"Jadi, siapapun dari mereka-mereka ini yang dilirik jadi cawapres, bagi kami tentu sebuah tanda bahwa memang NU ini jadi sebuah kekuatan politik yang diperhitungkan," katanya.


Pada 2008 silam, internal PKB bergejolak. Konflik itu terjadi antara Gus Dur dengan Cak Imin.


Pada konflik itu, Yenny pernah menyampaikan Cak Imin merupakan sosok yang mengeluarkan Gus Dur dari PKB yang dilakukannya melalui Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol, Jakarta pada 2008.


Yenny menyampaikan tak hanya Gus Dur yang didepak oleh Cak Imin. Namun sejumlah tokoh senior PKB termasuk dirinya, menurut Yenny, Cak Imin juga mengeluarkan sosok-sosok yang pernah menemani perjalanan Cak Imin di PKB.


Perdebatan Yenny dan Cak Imin bukan sekali ini saja. Pada 2022, Yenny menyindir bahwa dirinya PKB Gus Dur, bukan PKB Cak Imin. 


Cak Imin kemudian merespons dengan menyatakan bahwa Yenny memang bukan kader PKB.


"Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri aja gagal lolos, bbrpa kali pemilu nyerang PKB gak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut - ikut ngatur PKB, hidupin aja partaimu yang gagal itu. PKB sdh aman nyaman kok.." tulis Cak Imin, Juni 2022.


Cak Imin juga enggan menanggapi pertanyaan Yenny soal perebutan PKB.


"Itu masa lalu lah, enggak perlu dibahas," kata dia, dalam rekaman suara yang diterima, Sabtu (25/6/2022).


Yang terpenting bagi PKB saat ini, lanjutnya, ialah mendekati rakyat dan merebut suara sebanyak-banyaknya. Apalagi, Pemilu 2024 tinggal sebentar lagi.


"Yang penting, mendekati suara rakyat, rebut suara sebanyak-banyaknya menangkan Pemilu," tandas Cak Imin.


Cak Imin Ungkap Cawapres Prabowo Mengerucut 2 Nama: Salah Satunya Saya


Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto sudah mengerucut dua orang untuk Pilpres 2024.


"Dua lah," kata Cak Imin kepada CNNIndonesia di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (25/5).


PKB dan Gerindra kini telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).


Cak Imin mengungkapkan salah satu nama bakal cawapres Prabowo itu adalah dirinya sendiri. Sementara satu nama lainnya masih dirahasiakan.


"Iya [satunya saya], [satu lagi] rahasia," kata Cak Imin.


Klaim sering bersafari dan diskusi Pilpres dengan Prabowo


Pada kesempatan itu, Muhaimin mengklaim belakangan ini kerap berkeliling bersama Prabowo ke beberapa daerah. 


Bahkan, ia mengaku rutin menggelar rapat dengan Prabowo membahas pelbagai hal, termasuk untuk urusan Pilpres 2024.


Oleh karena itu, baginya persoalan cawapres pendamping Prabowo hanyalah sebatas mencari waktu yang tepat untuk mengumumkannya.


"Biasa saja, semua on the track. Soal timing," kata dia.


Lebih jauh, Cak Imin mengungkapkan Prabowo kerap mengabarkan dirinya ketika ada pihak-pihak tertentu yang mencoba 'melamar' sebagai cawapres. 


Ia bersama Prabowo kemudian berdiskusi mempertimbangkan terkait sosok cawapres tersebut.


"Pak Prabowo selalu disampaikan ke saya. 'Ini ada yang lamar jadi cawapres, bagaimana menurut Pak Muhaimin?' Diskusi panjang, cocok, enggak, cocok, ujungnya enggak cocok," klaim Cak imin seraya tertawa.


Selain itu, Cak Imin juga membantah PKB membuka opsi-opsi politik lain bila sampai bulan Juli koalisi PKB dan Gerindra belum mendeklarasikan nama capres-cawapres.


Ia hanya mengatakan forum Ijtima Ulama Nusantara sempat memandatkan PKB supaya mendeklarasikan capres-cawapres sampai Mei 2023.


"Sampai akhir Mei ini ya saya laporkan perkembangan ke ulama-ulama itu. Nanti kita simulasikan deadline yang mereka berikan. Jika deadline diterima fleksibel atau tetep kukuh pada Mei, nanti ada forumnya," kata Cak Imin. [Democrazy/CNN]

Penulis blog