DEMOCRAZY.ID - Loyalis Anies Baswedan, Andi Sinulingga menyoroti pernyataan Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi yang memprediksi hanya ada dua pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024.
Menurut dia, upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan sebagai capres 2024 semakin nyata.
Hal itu disampaikan Andi Sinulingga dalam akun Twitter pribadinya, pada Jumat 26 Mei 2023.
"Orang sepuh seperti pak Yusuf ini sampe keluar dari sarangnya. Operasi penjegalan Anies itu semakin tampak nyata. Kalau ksatria, aktor2 negara itu harusnya mundur dari jabatannya, baru menarik berhadap2an dengan Anies. Baru Asyiiik, rakyat tak di rugikan karenanya.," ujar dia.
Sebelumnya, Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi memprediksi pemilihan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 hanya dua pasangan calon.
Menurutnya, Presiden Jokowi akan berusaha agar paslon presiden dan wakil di Pilpres 2024 hanya ada dua pasangan.
Sebab menurut Jusuf, sangat sulit untuk memperkirakan kemenangan jika ada tiga pasangan calon yang bertarung di Pilpres 2024.
Jusuf berkaca dari Pilkada DKI Jakarta 2017 yang memunculkan tiga pasangan calon dan salah satunya harus kalah di putaran pertama.
Padahal saat itu banyak yang memperkirakan pasangan Ahok-Djarot sebagai petahana bisa memenangkan Pilkada DKI.
Karena ada tiga pasang calon gubernur dan wakil, maka kemenangan Ahok-Djarot harus diuji kembali di putaran kedua dan berujung kekalahan.
Orang sepuh seperti pak Yusuf ini sampe keluar dari sarangnya. Operasi penjegalan Anies itu semakin tampak nyata. Kalau ksatria, aktor2 negara itu harusnya mundur dari jabatannya, baru menarik berhadap2an dengan Anies. Baru Asyiiik, rakyat tak di rugikan karenanya. https://t.co/MKGUNG7Qbk
— Andi Sinulingga (@AndiSinulingga) May 26, 2023
Safari Politik Anies Baswedan Alami Gangguan, NasDem Bicara Ada Institusi Negara Yang Bekerja
Ketua Teritorial Pemenangan Pemilihan Umum Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi mengatakan daerah yang menjadi tujuan safari politik Anies Baswedan selalu menerima gangguan.
Dia menyebut ada peran institusi negara di balik gangguan tersebut.
“Saya dapat info sangat akurat bahwa itu kerjaan oknum dari salah satu institusi negara,” kata Gus Choi saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Senin (13/2/2023) dilansir Tempo.
Dia menjelaskan, pola gangguan terhadap safari Anies ini beragam.
Contohnya, kata dia, saat hendak safari ke Banten, spanduk bertuliskan “Anies Batal ke Banten” maupun “Anies Batal ke Suku Baduy” mencuat.
Gus Choi bersama garda pemuda NasDem kemudian bersama-sama menurunkan spanduk tersebut.
Selain itu, saat menyambangi Nusa Tenggara Barat, Gus Choi menyebut ada tempat safari yang tiba-tiba membatalkan izin.
Sehingga, tim NasDem dan Anies mesti mencari tempat lainnya.
“Daerah yang dihadiri Mas Anies selalu ada gangguan. Jenisnya ada yang sama, ada yang tidak. Kalau spanduk sama. Hampir semuanya pakai spanduk,” kata dia.
NasDem yakin gangguan bukan berasal dari partai politik pesaing
Gus Choi hakulyakin gangguan itu bukan berasal dari partai politik.
Kendati ada partai yang memang menyerang NasDem, namun partai lain berhubungan baik dengan partai besutan Surya Paloh ini.
“Itu pasti ada tangan-tangan kekuasaan yang memainkan itu, memobilisasi itu, yang merekayasa itu, yang membuat itu. Orang tulisannya bagus, dicetak kok,” kata dia.
Usai dideklarasikan jadi capres 2024, Anies bersama NasDem mulai menunaikan safari politik ke sejumlah daerah.
Di antaranya Aceh, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Makassar, hingga Papua.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali sebelumnya mengatakan partainya punya tanggung jawab untuk mensosialisasikan Anies ke berbagai daerah.
Pasalnya, Anies merupakan sosok calon pemimpin yang diusung partainya.
“NasDem itu partai yang mencalonkan Anies, maka jadi kewajiban bagi NasDem untuk mensosialisasikan, memperkenalkan Anies di masyarakat,” kata Ali.
Ke depannya, beban sosialisasi tersebut tak hanya akan diemban oleh NasDem.
Pasalnya, dua partai lainnya, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah secara resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024. [Democrazy/NW]