DEMOCRAZY.ID - Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Wahyu Utomo mengakui bahwa ada Proyek Strategis Nasional (PSN) yang belum sukses atau gagal.
Proyek yang dimaksud adalah Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
Dia menjelaskan gagalnya bandara tersebut karena pemerintah baru menyadari bahwa akses menuju bandara tersebut kurang.
"Kalau yang belum sukses itu ada, contohnya Bandara Kertajati. Kita harus sadari, belajar dari kasus itu, setelah dibangun baru sadar aksesnya kurang," ujar Wahyu kepada media ditulis Selasa (9/5).
Karena akses yang kurang tepat itu, akhirnya pemerintah membangun Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) untuk percepatan akses jalan ke bandara itu.
"Sekarang kita meningkatkan manfaat Kertajati dengan percepatan Tol Cisumdawu itu. InsyaAllah Mei akhir selesai, Cisumdawu selesai," katanya.
Sambungnya, pada waktu membangun Bandara Kertajati, pihaknya hanya membangun bandara saja.
Padahal, menurutnya jika ingin membangun bandara harus membangun ekosistemnya.
Misalnya, bagaimana penginapan untuk kru penerbangan tersebut, bagaimana kesiapan wilayah menyiapkan damkar hingga hospital.
"Kita belajar dari Bandara Kulonprogo. Kita siapkan semua, termasuk ekosistem. Kita tetap belajar tapi yakin bahwa pembangunan infrastruktur pasti ada dampaknya dan agak sulit kalau mencari kekurangan," tambahnya.
Di Balik Capaian Proyek Strategis Nasional, Bandara Kertajati Jadi Proyek Gagal
Program Strategis Nasional (PSN) sudah memasuki tahun ke delapan. Sampai Mei 2023, telah diselesaikan 156 proyek pembangunan PSN dengan realisasi investasi lebih dari Rp 1.000 triliun.
Studi yang dilakukan LPEM UI menunjukkan, ada output ekonomi yang diterima dari investasi PSN ini.
Dari tahun 2016 sampai dengan Februari 2022, sebanyak 132 PSN selesai dengan nilai investasi Rp 845,9 triliun.
Angka itu memberikan stimulus ekonomi nasional hingga Rp 1.670 triliun, atau dua kali lipatnya.
Jumlah itu bisa bertambah karena perhitungan itu adalah dampak positif hanya dari proses pengerjaan proyek PSN, belum dihitung berapa potensi ekonomi dari beroperasinya sebuah proyek PSN yang sudah jadi.
Di balik capaian itu, tak semua proyek berjalan mulus sesuai rencana pemerintah. Salah satu yang menjadi sorotan Kemenko Perekonomian adalah proyek PSN Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo mengakui bahwa bandara itu adalah salah satu proyek PSN yang gagal.
"Bandara Kertajati tidak sukses karena berkaitan langsung dengan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Kita harus menyadari dari kasus itu. Waktu Kertajati dibangun aksesnya kurang," kata Wahyu saat acara Sewindu PSN Nasional 2023, Senin (8/5).
Saat ini, pemerintah mempercepat pembangunan Tol Cisumdawu untuk meningkatkan akses menuju Bandara Kertajati.
Pasalnya, setelah PSN ini terbangun Kertajati sempat mati suri dan tak memiliki penumpang pada Mei 2018.
Bahkan bandara ini sempat berhenti melayani penumpang pada Juli 2019, dan sempat beralih menjadi layanan foto prewedding.
Tol Cisumdawu sendiri ditargetkan selesai pada akhir Mei nanti. Hal ini, kata Wahyu, akan menjadi pembelajaran bahwa dalam pembangunan bandara perlu dibangun juga ekosistem pendukungnya. Evaluasi ini diterapkan di pembangunan PSN lainnya, Bandara Kulon Progo.
"Kita belajar di Bandara Kulonprogo, kita siapkan semua termasuk ekosistemnya. Kita tetap belajar tapi kita yakin pembangunan infrastruktur pasti ada dampaknya dan agak sulit kalau dicari kekurangannya di mana," pungkas Wahyu. [Democrazy/KaltimPost]