Alumni Unpad Dukung Ganjar Pranowo, Nama Besar Unpad Tercoreng?
Oleh: Memet Hakim
Pengamat Sosial dan Alumni Unpad
Akhirnya terjadi juga ada aksi ada reaksi. Dimulai dengan adanya kelompok alumni Unpad yang mendukung GP minggu yl, tadi 09.05.2023 digelar pernyataan Alumni Unpad lintas Fakultas & Angkatan yang menolak GP.
Semua kelompok punya dasar tentunya, yg mendukung tentu memilih kelebihannya, yang menolak tentu melihat kelemahannya.
Sayang sekali nama besar digunakan untuk politik praktis, apalagi digunakan untuk mendukung calon presiden yang banyak kasus negatif nya.
Artinya nama besar Unpad bisa tercoreng, ini yang disesalkan alumni Unpad lainnya yang infin nama Unpad tetap baik dan disegani.
Diprediksi kegiatan tarik menarik kepentingan seperti ini akan berlanjut. IKA Unpad dan Rektor Unpad sampai saat ini belum bersuara. Perpecahan di kalangan alumni tentu dikuatirkan meruncing. Yang mendukung akan bergerak dengan uangnya yg kuat, yang menolak akan bergerak dengan argumen yang jelas.
Sangat mungkin kasus dukung mendukung ini akan melanda alumni perguruan tinggi lainnya. Pencalonan presiden belum lagi terjadi, di arus bawah sudah mulai hangat. Baru ditingkat alumni perguruan tinggi, sudah ramai, apalagi nanti di tingkat skar rumput.
Tapi rakyat sekarang cerdas dan berpikir logis, mereka tidak mau terjebak kesekian kalinya akibat kesalahan. Rakyat tidak terpengaruh oleh banyaknya baliho, spanduk, bingkisan, mereka ingin berubah nasibnya.
Rakyat ingin merdeka dari penjajahan ekonomi dan ingin berdaulat penuh, sehingga mereka tidak mau petugas partai jadi presiden lagi. Rakyat ingin petugas rakyatlah yang jadi presiden, entah siapa orangnya.
Menyerahkan nasib rakyat pada pemimpin korup, boneka para taipan apalagi menjadi petugas partai, berarti harus siap dimiskinkan, diperas oleh pemerintah seperti saat ini. Rakyat bayar pajak tinggi, pejabat semakin kaya dan hedon.
Penolakan nama Alumni Unpad untuk kepentingan politik praktis,, didasarkan pada kecintaannya para alumni pada almamater tercinta.
Jika yang mendukung merasa berhak, tentu yang menolak juga mersa berhak, artinya perpecahan dimulai. Semoga Alumni Unpad dan mungkin Alumni PT lainnya tidak terjebak kasus seperti ini.
Bandung, 9.5.2023
Prof dr Herman Susanto, Sp.OG (K) Menolak Nama Alumni Unpad untuk Mendukung Capres Tertentu
Nama alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) sangat rendah jika hanya mendukung calon presiden (capres) tertentu yang tidak memiliki prestasi dan mempunyai persoalan kekerasan di Wadas Jawa Tengah (Jateng).
“Beberapa hari yang lalu mengatasnamakan alumni Unpad yang menyatakan dukungan kepada salah satu calon presiden, ketika pak Memet mengirimkan draf surat undangan saya acc, saya tidak ingin nama alumni Unpad untuk mendukung capres tertentu,” kata Prof dr. Herman Susanto, Sp.OG (K) yang juga alumni kedokteran Unpad angkatan 67 dalam Channel YouTube APIB, Selasa (9/5/2023).
Kata Herman Susanto, nama Unpad sangat besar karena banyak alumni yang berkiprah di internasional dan terlalu kecil untuk mendukung caprres apalagi figurnya tidak membanggakan dan terindikasi berteman dengan oligarki.
“Kalau calon itu membanggakan, menjadi tempat yang nyaman, berprestasi, menyelenggarakan mobil kelas dunia, bisa membangun stadion kelas dunia bisa menjadi pertimbangan. Kalau profilnya tidak membanggakan itu amit-amit,” kata Guru Besar Fakultas Kedakteran Unpad.
Herman Susanto mengatakan, nama Unpad harus terjaga secara baik agar tidak terkotori pihak tertentu.
“Saya ingin membersihkan nama unpad dari yang ecek-ecek. Kita tidak ingin nama Unpad dipakai untuk mendukung capres tertentu,” paparnya.
Sebelumnya, alumni Unpad memyatakan dukungan terhadap bakal calon Presiden yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo. Para alumni Unpad itu menyatakan dukungan atas nama kumpulan pribadi alumni, bukan atas nama Ikatan Alumni (IKA) Unpad.
Salah satu inisiator dan deklarator dukungan alumni Unpad pada Ganjar, Dedi Jamaludin Malik menyampaikan, bahwa para alumni Unpad tersebut mendukung Ganjar karena dinilai sesuai dengan kriteria yang mereka tentukan.
“Kami tidak mengatasnamakan IKA Unpad ya, jadi bukan mengatasnamakan organisasi ikatan alumni yang sudah ada. Kami yang tergabung di Alumni Unpad Balad Ganjar ini memandang Ganjar cocok dengan kriteria calon pemimpin yang kami tentukan, di antaranya rekam jejak Ganjar yang visioner jauh ke depan melampaui generasinya,” kata Dedi, di Bandung, Minggu (7/5/2023).
Menurut Dedi, sekelompok alumni yang tergabung ke dalam Alumni Unpad Balad Ganjar tersebut selanjutnya akan melakukan berbagai kegiatan menggalang dukungan dari masyarakat Jawa Barat.
“Kita berharap bisa meraih dukungan sekitar 45 persen suara di Jabar, untuk Ganjar. Tentu kami akan kerjasama dengan pihak lain yang sama-sama mendukung Ganjar,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah Ikatan Alumni Balad Ganjar tersebut berafiliasi kepada partai politik, Dedi mengaskan, tidak. Alumni Unpad Balad Ganjar, mewakili pribadi masing-masing.
“Walaupun di antara kami memang ada yang menjadi kader partai, tetapi sikap ini murni mewakili pribadinya masing-masing,” tegasnya.
Deklarasi dukungan Alumni Unpad Balad Ganjar for Presiden 2024 tersebut dihadiri sejumlah seniman dan mantan pejabat seperti Acil Bimbo, Jaka Bimbo, Iin Parlina, Nico Siahaan, Ayi Vivananda mantan Wakil Walikota Bandung dan Eka Santosa, mantan Ketua DPRD Jabar.
Dalam teks deklarasi dukungan yang dibacakan alumni senior Dadang Zakaria Prawira, memuat 7 alasan dukungan terhadap Ganjar.
Di antara 7 alasan itu, pro rakyat, visioner, anti korupsi dan menghargai pruralisme. [Democrazy/SuaraNasional]