DEMOCRAZY.ID - Poros keempat jelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 masih menjadi wacana yang mengemuka beberapa waktu belakangan. Salah satu analisis disampaikan Rektor Universitas Paramadina Didik Junaidi Rachbini, akhir pekan lalu. Dia menganggap, ada kecenderungan kuat partai-partai besar masa lalu, seperti Golkar dan PAN, membentuk poros sendiri untuk mengusung capres. Ketimbang mengekor dengan partai-partai yang telah mengusung calon presidennya sendiri, seperti PDIP-PPP yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, NasDem-Demokrat-PKS mengusung Anies Baswedan, dan Gerindra-PKB mengusung Prabowo Subianto. Menurut Didik, peta politik yang berkembang saat ini semakin memperuncing potensi bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sehingga kedua partai yang pernah bersinar itu berpotensi memperkuat posisi dan elektabilitasnya sendiri. "Momentum transisi ini sangat berpeluang besar bagi Golkar, dan PAN untuk membuat membuat poros ke-4 demi...
DEMOCRAZY.ID - Poros keempat jelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 masih menjadi wacana yang mengemuka beberapa waktu belakangan. Salah satu analisis disampaikan Rektor Universitas Paramadina Didik Junaidi Rachbini, akhir pekan lalu. Dia menganggap, ada kecenderungan kuat partai-partai besar masa lalu, seperti Golkar dan PAN, membentuk poros sendiri untuk mengusung capres. Ketimbang mengekor dengan partai-partai yang telah mengusung calon presidennya sendiri, seperti PDIP-PPP yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, NasDem-Demokrat-PKS mengusung Anies Baswedan, dan Gerindra-PKB mengusung Prabowo Subianto. Menurut Didik, peta politik yang berkembang saat ini semakin memperuncing potensi bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sehingga kedua partai yang pernah bersinar itu berpotensi memperkuat posisi dan elektabilitasnya sendiri. "Momentum transisi ini sangat berpeluang besar bagi Golkar, dan PAN untuk membuat membuat poros ke-4 demi...