DEMOCRAZY.ID - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan agar bakal calon presiden nanti tidak terlalu banyak bicara urusan politik.
Luhut lebih ingin agar mereka fokus pada program hilirisasi yang mulai dibangun di rezim pemerintahan Jokowi.
Ini disampaikan Luhut kala menghadiri seminar yang digelar Ikatan Alumni ITB angkatan 1978 di The Westin Jakarta, Selasa (9/5).
"Kita asyik bicara politik saja. Sudah lah politik itu dikurangi saja porsinya, kita bicara ini (hilirisasi) saja." - Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut dalam paparannya menunjukkan keberhasilan larangan ekspor bijih nikel sejak 2020 memberikan nilai tambah.
Di tahun 2017, ekspor produk nikel hanya USD 3,9 miliar. Angka itu terus melejit menjadi USD 11,61 miliar di 2020 setelah ada hilirisasi.
Pada tahun 2021, nilainya melonjak lagi menjadi USD 22,21 miliar, dan melesat menjadi USD 33,81 miliar di 2022.
Sampai Maret 2023, ekspor produk hilirisasi nikel mencapai USD 8,3 miliar.
Luhut mengatakan, kemungkinan sampai akhir tahun nanti nila itu tak akan melebihi capaian 2022 karena ada tren penurunan harga nikel.
"Hilirisasi industri mendorong investasi. Sekarang Jawa dan luar Jawa investasinya berimbang, malah lebih banyak luar Jawa," kata Luhut.
Luhut mengatakan, hilirisasi bukan pekerjaan mudah. Indonesia kaya akan bahan mentah yang akan memberi banyak nilai tambah apabila Indonesia sukses melakukan hilirisasi industri.
Sekali lagi, Luhut meminta siapa pun Presiden terpilih nanti tetap melanjutkan hilirisasi ini.
"Jadi bagi siapa pun Presiden yang akan datang. Lu kerjain ini aja dah, ndak usah banyak omong," tegas Luhut.
Luhut juga berpesan kepada siapa pun Presiden terpilih setelah era Jokowi ini agar melibatkan banyak anak muda dalam menggarap hilirisasi di dalam negeri.
Itu juga yang dia lakukan di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi saat ini.
"Ini semua kita kerjakan detail. Saya dan pembantu saya (di Kemenkomarves) anak muda semua. Bagaimana saya umur 74 tahun begitu banyak kerjaan, belum anak-anak muda yang bakal jadi pemimpin ke depan. Saya bilang ke kedua calon Presiden itu. Kalau Anda berdua memang hebat, kau pakai anak-anak muda itu jadi menteri-menterimu," pungkas Luhut. [Democrazy/kumparan]