HOT NEWS TRENDING

Ternyata Bima Pernah Viral Saat SMA, Jadi Bahan Pergunjingan Guru di Sekolah Karena Protes Soal Ini

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
TRENDING
Ternyata Bima Pernah Viral Saat SMA, Jadi Bahan Pergunjingan Guru di Sekolah Karena Protes Soal Ini


DEMOCRAZY.ID - TikToker Awbimax Reborn atau Bima ternyata sudah pernah viral sebelumnya.


Ternyata saat masih duduk di bangku SMA, ia pernah viral hingga menjadi bahan pergunjingan guru di sekolahnya.


Lantas, apa yang membuat Bima viral kala itu?


Seperti diketahui, baru-baru ini Bima viral lantaran berani mengkritik pemerintahan Lampung.


Pria bernama lengkap Bima Yudho Saputro viral karena membeberkan kebobrokan yang ada di Lampung.


Gara-gara kritikan tersebut Bima Yudho sampai dilaporkan ke polisi oleh advokat Ginda Ansori.


Tak cuma itu, Bima juga mengaku orangtuanya sampai mendapat intimidasi dari Gubernur Lampung hingga kepolisian.


Hal tersebut membuat Bima yang kini menetap di Australia pun tak tenang. Namun, Bima Yudho tetap menyikapi sorotan kepadanya dengan tenang.


Mahasiswa Macquarie University Sydney itu pun bercerita tentang kisah hidupnya yang tak mudah.


Bak terbiasa jadi perbincangan, Bima Yudho mengaku pernah viral di sekolahnya beberapa tahun lalu.


Pemuda 20 tahun itu menyebut dirinya memang dikenal sebagai siswa kritis.


Bahkan saat masih SMA, Bima Yudho pernah mengkritisi kebijakan sekolah yang tak sesuai dengan keinginannya.


"Gue inget banget zaman SMA aja gue udah jadi tukang kritik. Lu pada inget enggak sih zaman dulu kita sering keluar dari jam kelas, apa namanya, subjek lintas minat," ungkap Bima Yudho dilansir dari laman Instagram-nya @awbimax, Minggu (16/4/2023).


Diakui Bima, saat itu dirinya tidak suka dipaksa belajar bidang yang tak diminatinya.


Terlebih mata pelajaran lintas jurusan tersebut tidak disupport dengan guru yang mumpuni.


Alhasil alih-alih masuk kelas, Bima memilih untuk bolos dan pergi ke kosannya.


"Lintas paksa, gue engga ada yang minat. Gue anak IPA, gue disuruh milih ekonomi atau geografi. Aduh, gurunya kagak bisa ngajar. Gue ambil geografi kan, ekonomi gue enggak mau ngitungin duit orang debit kredit. Gue pulang ke kosan, karena kosan gue belakang sekolah gue, orang pada ngumpul," akui Bima.


Gara-gara hal tersebut, Bima pun nekat mengirim surat ke kepala sekolahnya.


Namun bukannya ditindaklanjuti, surat dari Bima tersebut justru tersebar di kalangan guru. Hal itu membuat Bima Yudho jadi bahan pergunjingan guru-guru.


"Gue dulu pernah ngirim surat terbuka ke kepala sekolah bahwa gue enggak mau masuk jam lintas paksa waktu gue kelas 12, gue udah eneg, belajar batu-batuan, terus gurunya enggak pernah masuk, ngasih tugas doang, tiba-tiba nanya, enggak jelas kata gue," kata Bima.


Karena peristiwa itu, Bima pun dikenal satu sekolah.


"Gue udah kirim surat, eh gue digibahin doang sama guru-guru, dibahas enggak, enggak ditindaklanjuti, enggak diurusin, yang ada digibahin doang. Tenar gue satu sekolah. Sekarang se-Indonesia," imbuh Bima Yudho.


Profil Bima Yudho


Kini makin dikenal hingga kalangan Menteri dan anggota DPR, sosok Bima Yudho disorot.


Bima Yudho awalnya dikenal sebagai konten kreator di TikTok. Bima sering membagikan aktivitasnya dalam menyelesaikan pendidikan di luar negeri.

 

Terkait identitas, Bima Yudho berasal dari Desa Raman Utara Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.


Saat ini, Bima Yudho tengah melanjutkan pendidikan tingginya di sebuah kampus yang berlokasi di Australia.


Sebelumnya, Bima Yudho Saputro telah berhasil menyelesaikan program Diploma Teknologi Informasi, Ilmu Komputer dan Inovasi Digital di Universitas UCSI di Negeri Jiran, Malaysia.


Kemudian, Bima menempuh pendidikan di Sidney dan akan melanjutkan pendidikan jenjang S1 pada bulan Juli 2023.


Kendati Bima telah beberapa kali menempuh pendidikan di luar negeri, Bima bukanlah penerima beasiswa LPDP.


Dalam kontennya, Bima mengakui bahwa hampir seluruh biaya kuliahnya dibiayai oleh sang ibu, Sri.


Ibunda Bima sehari-hari bekerja sebagai pengusaha beras dan bahan-bahan pokok lainnya.


Sementara ayah Bima bernama Juli adalah seorang PNS di Lampung Timur.


Polisi Lampung meminta data-data pribadi Bima Yudho Saputro, mulai dari ijazah hingga buku rekening


Belum lama ini, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung membantah kedatangan polisi ke tempat orangtua Bima Yudho Saputro, pemilik akun TikTok @awbimaxreborn, untuk mengintimidasi.


Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad menyebut, anggotanya itu justru sedang memastikan tidak ada intimidasi yang dialami oleh orangtua Bima.


Tak hanya itu, Polisi juga meminta data-data pribadi Bima seperti ijazah hingga buku rekening.


Diketahui, kedatangan polisi itu usai Bima Yudho mengkritik Lampung sebagai Provinsi yang tak maju-maju.


Tak selang beberapa lama, Bima terlihat geram dengan pernyataan kepolisian yang membantah telah mengintimidasi keluarga Bima melainkan ingin melindungi.


"Gue bingung sama kepolisian daerah provinsi gue tu, mereka bilangnya tidak mengintimidasi tapi melindungi keluarga gue," ungkap Bima, Minggu, (16/4/2023).


Pernyataan ini sontak disingung oleh Bima lantaran pihak kepolisian mendatangi rumahnya sudah dua kali.


Menurutnya, pihak yang terkait tersebut ketar-ketir karena dirinya semakin berani muncul di publik.


"Tapi yang aneh kedatangan kedua kali, malam itu dia datang karena gue sudah bikin video koar-koar dan mereka ketar-ketir untuk kedua kalinya," jelasnya.


Tak hanya itu saja, menurut Bima jika pihak kepolisian ingin melindungi keluarganya, tak seharusnya biodata hingga alamatnya saat ini dipertanyakan kepada orang tuanya.


"Pertama Kapolseknya doang yang datang profiling, tapi gue gak ngerti profiling ini tujuannya apa kok sampe dimintai ijazah SD, SMP, SMA sampai minta buku rekening gue.


Mintain alamat gue di Australia di mana itu tujuanya buat apa gue bingung," singgung Bima.


"Pas Kapolseknya pulang, gue tanya-tanya ke Sri pagi-paginya, kata Sri ini tu buat memastikan aja kalau kamu benar-benar pintar sekolahnya, benar-benar lulus, terus juga rekening itu memastikan kalau pakai dana pribadi dan juga di suport dari dana orang tua," bebernya.


"Karena mereka curiga kok bisa anaknya kuliah di luar negeri, bapaknya cuma PNS," sambungnya.


Kendati begitu, Bima menduga pihak kepolisian ini mencari biodata dirinya hanya untuk mencari-cari kesalahannya saja.


"Jadi intinya profiling ini tu untuk mencari-cari kesalahan gak sih, nggak jelas yang ada gue rujak, gak penting," jelasnya.


"Kalau mau lindungi ya lindungi aja ngapain minta data privasi gue semuanya, gue gak ngerti," sambungnya. [Democrazy/Tribun]

Penulis blog