DEMOCRAZY.ID - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil temuan terbarunya yang dilakukan tanggal 31 Maret sampai 4 April 2023.
Salah satunya terkait tren elektabilitas para capres yang akan maju di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengungkapkan ada persaingan ketat pada simulasi tiga nama capres yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Mayoritas pemilih Ganjar di wilayah Jawa Timur berpindah ke Prabowo. Sedangkan Anies tetap kalah jauh dibandingkan Ganjar dan Prabowo.
"Suara di wilayah Jawa Timur, Prabowo unggul 38,2 persen, Ganjar 30 persen, dan Anies 14,2 persen," kata Djayadi, dikutip Senin (10/4/2023).
Sementara itu, jika dilihat dari sosio-demografi, elektabilitas Prabowo di wilayah pedesaan mencapai 31,8 persen, paling unggul di antara Ganjar dan Anies.
Ganjar hanya mencapai 28,1 persen dan Anies 21,9 persen. Sedangkan di perkotaan, Prabowo dan Anies imbang dengan perolehan 28,7 persen dan Ganjar 25,7 persen.
Dari simulasi tiga nama itu, Djayadi menjelaskan elektabilitas Prabowo berhasil membalap Ganjar dan Anies.
Adapun Prabowo sekitar 30,3 persen, disusul Ganjar dengan 26,9 persen, dan Anies 25,3 persen.
"Untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir, Prabowo Subianto kembali jadi nomor satu, meskipun belum terlalu signifikan unggulnya," ujar dia.
Menurutnya, Prabowo mengalami peningkatan sekitar 3,6 persen dari 26,7 persen.
Sementara Ganjar turun signifikan selama dua bulan terakhir, sekitar delapan persen dari 35 persen ke 26,9 persen.
Lalu, Anies cenderung stabil mengalami sedikit penguatan sebesar 1,3 persen.
"Yang menarik di situ, penurunan delapan persen suara Ganjar terpecah menjadi undecided, lalu sebagian ke Prabowo dan sedikit ke Anies," ungkap Djayadi.
Namun, pada simulasi 19 nama capres, Ganjar berhasil unggul dari Prabowo dan Anies.
Elektabilitas Ganjar mencapai 19,8 persen, Prabowo 19,3 persen, dan Anies 18,4 persen.
"Jadi, pada dasarnya kita rnggak tahu siapa yang lebih unggul kalau melihat kategori 19 nama ini. Tiga nama teratas sama kuat," tuturnya.
"Tapi, jika melihat tren pilihan presiden dengan 19 nama yang menarik adalah tren penurunan cukup signifikan dari Ganjar. Sedangkan Prabowo dan Anies cenderung stabil dan mengalami sedikit penguatan," tandas Djayadi. [Democrazy/TvOne]