Tiga Pasang Anies Bisa Menang
Oleh: Erizal
Politikus Partai Gelora
Kiranya posisi Capres sudah penuh. Prabowo, Anies, dan Ganjar. Tersisa posisi Cawapres. Ini bisa menarik, bisa juga tidak. Pilih saja tidak.
Kenapa? Buat apa mikirin Cawapres. Namanya saja Cawapres, tentu lebih menarik Capres-lah. Kecuali, salah satu Capres menjadi Cawapres.
Misalnya, Prabowo-Ganjar, Ganjar-Prabowo. Ini tak sedikit yang bilang, Pilpres sudah selesai. Siapapun pasangan Anies, akan berat. Kalah.
Atau akhirnya, Anies tak maju karena berbagai alasan. Terganjal atau diganjal atau apapun itu. Sama. Pilpres sudah selesai. Pura-pura saja itu.
Tiga pasang memang akan menarik. Potensi Anies menang terbuka lebar seperti Pilgub DKI. Masuk putaran dua Anies bisa mengubah peta.
Ini barangkali yang sedang dibaca Megawati, Prabowo, termasuk Jokowi, beberapa bulan ke depan. Dilepas 3 pasang dan keok, itu sakit.
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan; Interaksi Politik Antar-Elit
Gelanggang Politik
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan; Interaksi Politik Antar-Elit
Oleh: Roy Asyhfar
Pada era pemerintahan Jokowi, politik Indonesia telah diwarnai oleh kehadiran tiga tokoh elit yang memiliki peran penting dalam dunia politik nasional, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Ketiganya memiliki basis dukungan yang kuat dan dianggap sebagai sosok penting yang dapat mempengaruhi arah politik Indonesia ke depan.
Cukup menarik untuk dianalisa dari interaksi para elit ini untuk tiga tokoh tersebut.
Dengan berbasis data yang kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap tiga kejadian politik yang melibatkan ketiga tokoh tersebut cukup cetar dan membahana jagat nusantara.
Pertama, pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017, Anies Baswedan berhasil mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang didukung oleh partai pendukung pemerintah Jokowi, termasuk PDIP dan Golkar. Anies Baswedan didukung oleh Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan PKS. Kemenangan Anies Baswedan dalam pilkada Jakarta ini menunjukkan kekuatan politik dari kubu Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo.
Kedua, pada Pemilihan Presiden tahun 2019, Ganjar Pranowo mendukung Jokowi sebagai calon presiden. Ganjar Pranowo sebagai gubernur Jawa Tengah yang berhasil memenangkan pilkada Jawa Tengah pada 2018, memiliki pengaruh yang kuat di wilayah Jawa Tengah dan disebut sebagai kunci sukses Jokowi dalam memenangkan pilpres.
Ketiga, Pemilihan Presiden 2024 yang akan datang, Prabowo Subianto telah menyatakan dirinya siap kembali maju sebagai capres.
Meskipun saat ini masih belum ada kepastian siapa yang akan menjadi calon wakil presiden dari ketiga calon tersebut, namun diyakini bahwa memiliki popularitas tinggi dan dapat menarik dukungan massa adalah menjadi syarat utama untuk tiket wapres. Karena itu eskalasi koalisi partai-partai masih berjalan dinamis.
Dari ketiga kejadian politik tersebut, dapat disimpulkan bahwa interaksi politik antar-elite di Indonesia cukup kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kekuatan partai politik dan popularitas tokoh elit.
Karena Ketiga tokoh elit tersebut memiliki basis dukungan yang kuat di wilayah masing-masing dan memiliki potensi untuk mempengaruhi arah politik Indonesia ke depan.
Kini ketiganya sudah digiring ke gelanggang untuk mempersiapkan diri dalam pertarungan bursa presiden 2024 nanti. Bagaimana endingnya kita tunggu kejutan-kejutan selanjutnya dari interaksi-elit ini. [*]