DEMOCRAZY.ID - Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto disebut salah satu bacawapres terkuat untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Prabowo dianggap sangat kuat secara elektoral sehingga ideal mendampingi Ganjar.
“Paling ideal kalau kita berbicara calon wakil presiden yang secara elektoral akan memungkinkan pasangan ini sangat kuat adalah Pak Prabowo sendiri,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, di Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jateng, Minggu (23/4).
Berdasarkan survei capres Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada April 2023, Ganjar berada di posisi teratas dengan suara 26,8%, mengungguli Prabowo Subianto yang mendapat dukungan 25,4%.
Hasil tersebut menunjukkan Ganjar punya kekuatan terbesar secara elektoral dan Prabowo ada di nomor dua.
Menurut Yunarto, duet Ganjar-Prabowo akan semakin kuat apabila terwujud.
“Dua-duanya ini, kan, peringkat satu dan peringkat dua. Dua-duanya simbol kalangan nasionalis juga dan kebetulan kita lihat dua-duanya ini yang menjadi simbol sosok yang diendorse oleh Pak Jokowi untuk berbicara keberlanjutan, tentu saja ini hal yang paling ideal,” kata dia.
Oleh sebab itu, Yunarto menekankan pentingnya menurunkan ego dari masing-masing elite partai.
Baik bagi petinggi PDIP yang mengusung Ganjar sebagai bacapres, maupun Gerinda yang dipimpin Prabowo.
“Akan berbeda situasinya kalau dalam waktu lima bulan ke depan menjelang pendaftaran, ada salah satu di antaranya elektabilitasnya melampaui yang lain, saya pikir yang elektabilitasnya jauh di bawah mungkin akan berpikir realistis untuk menjadi pemenang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkap sejumlah tokoh yang berpotensi menjadi bacawapres Ganjar. Salah satu nama yang disebut Jokowi adalah Prabowo.
“Nah termasuk Pak Prabowo. Nanti juga segera cawapresnya ketemu,” kata Jokowi usai salat Id bersama Ganjar di Masjid Syeikh Zayed, Kota Solo, Jateng, Sabtu (22/4).
Gerindra Akui Ada Tawaran Prabowo Cawapres Ganjar: Tapi Rapimnas Putuskan Capres
Kedatangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto ke kediaman Presiden Jokowi di Solo saat Lebaran, Sabtu (23/4), masih disorot publik.
Muncul spekulasi pertemuan ini membahas peluang Prabowo menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo yang telah diumumkan sebagai capres PDIP.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengaku memang pernah ada tawaran Prabowo sebagai cawapres Ganjar. Namun, hal itu bukan dibahas dalam pertemuan dengan Jokowi.
"Kemarin tidak dibicarakan. Tapi bahwa pernah ada omongan seperti itu kami tidak menampik. Pernah ada omongan tentang Pak Prabowo jadi wapres yang ditawarkan," kata Muzani di Jakarta, Minggu (23/4).
"[Kalau yang ngomong] Pak Jokowi [atau bukan] saya tidak dengar, tapi omongan-omongan itu ada. Itu omongan lepas saya kira," imbuh dia.
Di satu sisi, Muzani tak membantah Prabowo dan Jokowi pasti membahas politik selama bertemu. Tetapi, ia enggan merinci apa saja pembicaraan politik yang dimaksud.
"Pak Prabowo ke kediaman Jokowi di Solo adalah tradisi yang selalu dibangun dalam hari pertama Idul Fitri. Prabowo punya tradisi mengunjungi orang-orang yang dianggap menjadi senior, dituakan. Karena beliau Menhan, tentu Presiden adalah orang yang dituakan," ujar dia.
"Karena Lebaran, pembicaraan ringan. Menyangkut Lebaran, sembahyang Id di mana, seterusnya. Keduanya bicarakan politik tidak bisa dihindari. Karena Pak Jokowi adalah presiden, pemimpin politik, dan Pak Prabowo Menhan dan juga capres dari partai yang dipimpinnya, Gerindra. Jadi apa bicara politik? Bicarakan," tambahnya.
Muzani kembali menegaskan Prabowo adalah capres dari Gerindra. Ia mengingatkan keputusan ini adalah hasil Rapimnas dan akan terus diperjuangkan oleh kader.
"Pak Prabowo itu capres yang ditetapkan Gerindra dalam rapimnas. Keputusannya Pak Prabowo capres, bukan wapres. Tentu saja kader Gerindra dorong, berjuang sepenuhnya untuk perjuangkan beliau dan akan berjuang 2024 Pak Prabowo jadi capres," ungkapnya.
"Keputusan Rapimnas beliau capres. Itu diputuskan dewan pusat, daerah, cabang, sampai ranting, Fraksi DPR, DPRD se-Indonesia. Termasuk sayap partai dan luar negeri semua menyepakati berharap dan akan berjuang sekeras-kerasnya mewujudkan Prabowo presiden, Gerindra menang," tandas dia.
Sebelumnya, tawaran Prabowo menjadi cawapres pernah disinggung oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Desmond J Mahesa.
Ia menilai kunjungan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ke Hambalang, Minggu (4/9/2022) lalu dalam rangka meminta Prabowo Subianto untuk maju sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Meski saat itu, Desmond menilai Prabowo dilobi untuk mendampingi Puan.
"Kalau dari statement Puan bahwa pada 2024 akan ada jadi presiden perempuan, berarti dia datang ke sana ajak Prabowo jadi wakilnya," kata Desmond di Gedung DPR Senayan, Senin (5/9).
"Masa Prabowo diajak jadi wakil? Mungkin Puan belum sadar, mimpi aja kali. Kalau [itu] pesan Megawati [atau bukan] saya enggak paham. Tapi kalau dari omongan yang ada bahwa Puan mau jadi Presiden 2024, ngapain ketemu Gerindra gitu, lho?" ungkap dia. [Democrazy/kumparan]