DEMOCRAZY.ID - Soal seorang pendeta Hindu di India, Yati Narsinghanand Saraswati menuai kecaman keras dari umat Muslim seluruh dunia sangat menyayat hati umat Islam di dunia.
Mengutip dari kanal youtube tvOneNews, Pendeta Hindia itu serukan kepada para pengikutnya untuk menyerang kota suci Makkah di Arab Saudi dan merebut Ka'bah.
Di mana Pendeta Hindu radikal Yati Narsinghanand (58) sekali lagi menyampaikan pidato kebencian terhadap Muslim yang kontroversial.
Dia meminta umat Hindu untuk bersatu dan mengangkat senjata merebut Ka’bah dan Mekkah dari umat Islam.
“Mimpi ini seharusnya tidak terbatas pada merebut Afghanistan tetapi kita harus bekerja keras sampai Hindutva menaklukan Mekkah dan Ka’bah,” seru Yati yang menyebut bahwa Kabah adalah kuil Hindu bernama kuil Mahadev.
Yati juga menambahkan bahwa Mekkah adalah akar penyebab ‘kanker’.
“Kalau kita (Hindu) gagal menguasai Mekkah, maka tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa melemahkan Islam,” kata Yati.
Dalam acara Hindu Jagruti Samelan yang digelar di Noida selama 2 hari itu, Yati juga mengatakan bahwa Air Zamzam yang mengalir di Kabah sebenarnya adalah Sungai Gangga yang suci.
Pejabat tinggi partai Bharata Jannati (BJP), khususnya Kapil Mishra, yang memiliki hubungan dekat dengan Yati Narsinghanand, secara aktif mempromosikan ide tersebut.
Kapil Mishra juga sebelumnya telah meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk tujuan “menghapus Islam dan Muslim dari muka bumi.”
Pada April tahun lalu, dia dan penyebar kebencian lainnya ditangkap karena membuat pidato kebencian di acara “Hindu Mahapanchayat”.
Dalam acara itu disebutkan bahwa 50 persen umat Hindu akan pindah agama dalam 20 tahun jika seorang Muslim menjadi perdana menteri negara itu.
Yati Narsinghanand yang dikenal sebagai pendeta kuil Hindu Dasna di Ghaziabad dan anggota sayap kanan Hindu yang terkemuka di India, sudah sejak lama dikenal karena komentar-komentar anti-Islam yang dilontarkannya.
Hindutva Watch yang memantau serangan terhadap kelompok minoritas keagamaan India, memposting video pidato Narsinghanand via akun Twitternya.
Disebutkan Hindutva Watch bahwa Narsinghanand menyampaikan pidato kebencian terhadap umat Muslim saat menghadiri Hindu Jagruti Samelan.
Dalam pidatonya, Narsinghanand menyerukan umat Hindu untuk mengambil sikap terhadap umat Muslim dan melakukan upaya untuk merebut ‘Mekah, tempat yang diduga sebagai lokasi kuil Mahadev’ berada.
“Hindu Rashtra adalah sebuah impian, kita tidak hanya akan merebut tapi juga Mekah … Sungai Gangga Mahadev mengalir dalam bentuk Zam Zam di sana,” ucap Narsinghanand..
“Jika kalian tidak merebut Makkeshwar Mandir (merujuk pada Ka’bah), tidak ada kekuatan di Bumi yang bisa mengalahkan Islam,” cetus Narsinghanand kepada para pengikutnya.
Soal Pendeta Hindu India, MUI: Siapa pun Ingin Rebut Kabah akan Binasa
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, mempersilakan sang pendeta untuk melanjutkan rencananya.
Dia percaya, siapa saja yang memiliki tujuan menghancurkan Kabah akan meninggal dunia sebelum bisa mewujudkannya.
"Kalau bagi saya, sesuai dengan keyakinan pribadi saya, ya silahkan saja. Karena saya yakin, sebelum yang bersangkutan bisa mewujudkan rencana dan tujuannya tersebut, insya Allah dia sudah mati terlebih dahulu. Kalau tidak percaya, silahkan saja yang bersangkutan mencobanya," ungkapnya.
Dia menyebut pendapatnya ini bukanlah tanpa alasan. Sebab, dalam sejarah sudah ada tokoh bernama Abrahah yang juga memiliki keinginan sama dengan pendeta Hindutva asal India Yati Narsinghanand ini.
Bahkan, Abarahah tidak sekadar bicara tetapi sudah menggerakkan pasukannya menuju Makkah.
Pasukan yang dia bawa bahkan sudah berada dalam posisi beberapa kilometer saja lagi dari bangunan Kabah tersebut.
"Lalu apa yang terjadi? Sebelum dia dan tentara bergajahnya sampai di tujuan, mereka telah diserang oleh sekumpulan burung ababil yang menjatuhkan batu-batu kecil kepada mereka," lanjut Anwar Abbas.
Setelah terkena batu-batu kecil dari sijjil tersebut, Abrahah dan pasukannya langsung terkena penyakit.
Keadaan mereka menjadi sangat menyedihkan, karena mereka mati dalam keadaan badannya seperti daun di makan ulat.
Peristiwa itu disebut terjadi sekitar masa kelahiran Nabi Muhammad SAW, sekitar tahun 571 Masehi.
Kisah tentang penyerangan Abrahah terhadap Kabah itu oleh Allah SWT disebutkan dalam kitab suci Alquran, di surat yang berjudul al-Fiil (tentara bergajah).
"Untuk itu, kalau yang bersangkutan memang ingin melakukannya dan tidak hanya sekedar bicara seperti yang sudah dilakukan oleh Abrahah tersebut, ya silahkan saja. Karena saya yakin dan percaya, yang namanya Kabah atau baitullah itu dijaga oleh Allah SWT," ujar dia.
Dia pun menyebut tidak mengetahui nantinya dalam menghadapi mereka apakah Allah SWT juga akan mengirim kembali burung ababil atau burung- burung lain untuk menyerang mereka, atau menggerakkan hati umat Islam sedunia untuk menangkisnya. [Democrazy/Haluan]