DEMOCRAZY.ID - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa sejak tahun 2014 terdapat banyak pihak yang berupaya memisahkan hubungan Presiden Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputri.
Hasto menjelaskan, mereka yang ingin memisahkan Jokowi- Mega dengan menggunakan politik belah bambu.
Meskipun demikian, kata Hasto, hasilnya hubungan Jokowi dengan Megawati justru semakin dekat.
"Kalau kita flashback ke belakang sejak tahun 2014 ada pihak-pihak yang mencoba menggunakan politik belah bambu memisahkan antara ibu Mega dan pak Jokowi.
Tetapi banyak yang melihat hubungan bu Mega dan pak Jokowi ini kan sangat dekat," kata Hasto, Rabu (19/4/2023).
Terlebih, kata Hasto, menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 keduanya malah akan lebih sering bertemu.
Pertemuan tersebut akan cenderung membahas terkait calon presiden dan wakilnya.
"Dua ini akan selalu bertemu sehingga termasuk di dalam capres cawapres dan pemerintah yang akan datang.
Karena sejak awal PDIP menegaskan bahwa demi tanggung jawab terhadap sejarah dan masa depan, sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, dan the next presiden, itu satu napas kepemimpinan," jelas dia.
Hasto mengatakan, hubungan kedekatan Megawati dan Jokowi lebih dari sekedar kader partai. Tetapi, sudah seperti seorang ibu dan anak.
"Hubungan tidak hanya sebagai kader partai tapi sudah yang diyakini pak Jokowi disampaikan pak Jokowi seperti seorang ibu dan anak.
Ini yang kemudian banyak tidak melihat sehingga kami membagi peran," pungkasnya. [Democrazy/TvOne]