DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) sempat terlihat kaget saat akan meneken nota kesepahaman atau MoU DMI dengan KPK.
Hal itu terjadi karena nama pimpinan KPK yang tertulis dalam MoU adalah Firli Bahuri, sementara yang hadir dan akan meneken MoU adalah Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Acara penandatanganan MoU KPK dengan DMI digelar di kantor DMI, Jalan Mataram, Jakpus, Kamis (13/4/2023).
Mulanya, JK dan Nurul Ghufron menyampaikan sambutan secara bergantian.
Dalam sambutannya, JK menyampaikan terima kasih atas kerja sama ini. Dia mengatakan DMI wajib melaksanakan program pemberantasan korupsi.
"Pertama, terima kasih atas kerja sama ini, tanpa kerja sama pun memang wajib DMI, kita semua, untuk selalu melaksanakan suatu program atau cara bagaimana negeri ini untuk bagaimana tidak digerogoti," kata JK.
JK dan Nurul Ghufron beserta jajaran DMI dan KPK kemudian menandatangani nota kesepahaman pemberantasan korupsi. Di sinilah, momen JK terlihat kaget.
JK dan Ghufron awalnya sama-sama membuka lembaran yang akan diteken.
JK kemudian melihat isi nota tersebut dan tampak kaget sambil menyebutkan nama Ketua KPK Firli Bahuri.
"Firli Bahuri, oh," kata JK yang tampak sedikit tersentak seperti orang kaget.
Dalam undangan KPK, Firli seharusnya hadir dan menandatangani nota kesepahaman itu.
Namun, kata Nurul Ghufron, Firli berhalangan hadir sehingga diwakili olehnya.
"Ya pimpinan itu kami kan berlima kolektif kolegial. Kalau Ketua berhalangan, maka kemudian wakil ketua yang hadir, itu saja. Jadi siapa pun yang hadir itu adalah bagian dari pimpinan," ujar Ghufron. [Democrazy/detik]
