KSAD Jenderal TNI Dudung Ucapkan Belasungkawa Atas Gugurnya Prajurit TNI di Papua - DEMOCRAZY News
HOT NEWS TRENDING

KSAD Jenderal TNI Dudung Ucapkan Belasungkawa Atas Gugurnya Prajurit TNI di Papua

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
TRENDING
KSAD Jenderal TNI Dudung Ucapkan Belasungkawa Atas Gugurnya Prajurit TNI di Papua


DEMOCRAZY.ID - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ucapkan bela sungkawa atas gugurnya prajurit TNI akibat kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Nduga, Papua Pegunungan.


Dudung mengatakan, gugurnya satu prajurit TNI tersebut menjadi bukti kebiadaban KST terhadap masyarakat maupun alat negara yang bertugas.


“Menyikapi hal tersebut, Kasad memerintahkan seluruh jajaran TNI AD untuk terus menyiapkan pasukan guna mendukung segala bentuk tugas operasi sesuai dengan kebijakan Panglima TNI,” kata Dudung melalui keterangan tertulis, Senin (17/4/2023).


Lebih lanjut, pihak TNI AD akan melakukan evaluasi terhadap sistem pembinaan latihan bagi prajurit dan satuan yang akan ditugaskan untuk melaksanakan operasi militer.


“Serta mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan sesuai Tugas Pokok dan fungsi (Tupoksi), serta wewenang dan tanggung jawab yang ada pada TNI AD,” pungkas Dudung.


Usai 1 Prajurit Gugur dan 5 Hilang, Panglima TNI Geram Berangkat ke Papua, Bakal Turunkan Alutsista


Satu prajurit TNI tewas dalam baku tembak dengan KKB Papua dalam operasi penyelamatan Pilot Susi Air, Senin (17/4/2023). 


Selain seorang prajurit TNI tewas, lima prajurit lainnya masih dalam pencarian. 


Kondisi peajurit TNI tewas membuat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono geram. 


Laksamana Yudo Margono langsung berangkat ke Papua seusai insiden penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada prajurit penyelamat pilot Susi Air. 


Nantinya, Yudo bakal mempertimbangkan penambahan pasukan.


Adapun operasi penyerangan KKB kepada prajurit penyelamat pilot Susi Air Philips Mark Methrtens itu terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4/2023).


"Hari ini kan Panglima ke sana untuk melihat langsung di lapangan, apa yang dibutuhkan prajurit di lapangan. Nah itu nanti beliau kembali baru diputuskan misalnya tambahan pasukan," ujar Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Letjen Bambang Ismawan saat ditemui di Kawasan Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023).


Namun begitu, kata Bambang, pihaknya masih belum bisa merinci terkait jumlah personel yang bakal diperkuat dalam operasi tersebut.


Nantinya, penambahan personel bakal disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.


"Ya tambahannya berapa itu kan dilihat kebutuhan di lapangan. Ya itu ya. Bukan yang maksimal seperti itu tidak. Sesuai kebutuhan di lapangan saja," jelas Bambang.


Tak hanya pasukan, Bambang menyebutkan bahwa pihaknya juga berencana memperkuat alutsista untuk kebutuhan operasi.


"Kita lihat situasi di lapangan atau kebutuhan mungkin alutsista apa helikopter atau segala macam itu melihat kebutuhan. Nanti kita kabari berikutnya kalau ada perkembangan, mohon doanya ya," pungkasnya.


Diberitakan sebelumnya, anggota Satgas Yonif R321/GT bernama Pratu Miftahul Arifin gugur dalam kontak tembak dengan KS, Sabtu (15/4/2023).


Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono menjelaskan, Pratu Miftahul Arifin gugur saat operasi penyelamatan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens.


Saat itu, Satgas Yonif R321/GT tengah mendekati posisi penyandera Philips.


Tiba-tiba ada serangan dari KST yang menyebabkan Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang berkedalaman 15 meter.


Ketika prajurit lain akan menolong, mereka kembali mendapatkan serangan.


Per Minggu (16/4/2023), kondisi prajurit yang lain masih belum diketahui.


Pihak TNI kesulitan melakukan komunikasi karena kondisi cuaca yang tidak menentu.


“Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal,” tegasnya. [Democrazy/kompas]

Penulis blog