DEMOCRAZY.ID - Mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Padalarang kembali jadi sasaran kritik publik, setelah pemerintah China mengenakan bunga pinjaman sebesar 3,4 persen. Pemerintah negara komunis itu juga menuntut pembayaran utang pokok dan bunganya bisa dijamin oleh APBN Indonesia. Merespon hal itu, pemerintah Indonesia menawarkan alternatif penjaminan pinjaman dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Sementara untuk masalah bunga, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga mengaku gagal melakukan negosiasi dengan pemerintah Tiongkok. Sebagai informasi saja, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar Rp 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,02 triliun. Angka tersebut merupakan hasil audit setiap negara yang kemudian disepakati kedua negara. Dengan demikian, biaya total proyek yang berlangsung sejak 2016 itu kini mencapai 7,27 miliar dollar AS atau set...
DEMOCRAZY.ID - Mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Padalarang kembali jadi sasaran kritik publik, setelah pemerintah China mengenakan bunga pinjaman sebesar 3,4 persen. Pemerintah negara komunis itu juga menuntut pembayaran utang pokok dan bunganya bisa dijamin oleh APBN Indonesia. Merespon hal itu, pemerintah Indonesia menawarkan alternatif penjaminan pinjaman dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Sementara untuk masalah bunga, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga mengaku gagal melakukan negosiasi dengan pemerintah Tiongkok. Sebagai informasi saja, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar Rp 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,02 triliun. Angka tersebut merupakan hasil audit setiap negara yang kemudian disepakati kedua negara. Dengan demikian, biaya total proyek yang berlangsung sejak 2016 itu kini mencapai 7,27 miliar dollar AS atau set...