DEMOCRAZY.ID - Pasukan Israel kembali menyerbu rumah ibadah di Yerusalem. Setelah sebelumnya menyerang tempat suci umat Islam Al Aqsa, kali ini pasukan Tel Aviv menyerbu sebuah gereja Ortodoks.
Mengutip Arab News, penyerangan itu dilakukan akhir pekan saat umat Kristen Ortodoks merayakan Sabtu Suci.
Dalam video yang diunggah, beberapa pendeta Ortodoks Koptik menjadi sasaran di depan gereja yang dinamakan Gereja Makam Suci itu.
Pasukan Israel juga memblokir perayaan dengan penghalang jalan dan penghalang di gerbang Kota Tua.
Mereka hanya mengizinkan sejumlah kecil orang Kristen dan mereka yang memiliki izin masuk untuk masuk.
"Mereka juga menghalangi lalu lintas di pasar Khan Al-Zeit dan menyerang puluhan jemaah yang mencoba melintasi pos pemeriksaan," kata sumber setempat, dikutip Senin (17/4/2023).
Perayaan milenium biasanya menarik ribuan jamaah ke Gereja Makam Suci. Di mana orang Kristen percaya Yesus dimakamkan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika sebanyak 10.000 jemaah memadati gereja, tahun ini hanya 1.800 yang diizinkan masuk, dengan 1.200 lainnya di luar.
Pos pemeriksaan tambahan di sekitar Kota Tua juga membatasi akses ke area sekitar gereja.
Atas serangan dan pembatasan ini, Kementerian Luar Negeri Palestina menggambarkannya sebagai 'serangan terang-terangan terhadap kebebasan beribadah.
Mereka mengutuk apa yang dikatakan sebagai 'serangan mencolok terhadap status quo politik, sejarah dan hukum yang ada di Yerusalem yang diduduki dan kewajiban Israel sebagai rezim pendudukan di Yerusalem.'
"Langkah-langkah ini melanggar hukum internasional, hukum humaniter internasional dan perjanjian yang ditandatangani," katanya.
Gereja-gereja mengatakan mereka akan menolak untuk bekerja sama dengan pembatasan polisi.
Mereka memandang hal ini sebagai bagian dari upaya lama untuk mengusir komunitas Kristen setempat.
Beberapa pemimpin gereja telah menyuarakan keprihatinan.
Mereka gambarkan sebagai lingkungan impunitas dalam menghadapi meningkatnya tindakan kekerasan dan vandalisme yang menargetkan umat Kristen dan properti mereka di Yerusalem.
Serangan ini terjadi beberapa saat setelah polisi Israel kembali menggerebek halaman Masjid Al-Aqsa dalam jumlah besar pada Sabtu.
Mereka juga mencopot spanduk dan bendera yang dipasang di Dome of the Rock pada hari Jumat. [Democrazy/cnbc]