DEMOCRAZY.ID - Seorang mantan politisi India yang dihukum karena penculikan telah ditembak mati saat sedang melakukan siaran langsung di TV bersama dengan saudara laki-lakinya.
Atiq Ahmed, yang berada di bawah pengawalan polisi, sedang berbicara dengan wartawan ketika sebuah pistol ditarik ke dekat kepalanya di Prayagraj, juga dikenal sebagai Allahabad.
Setelah tembakan dilepaskan pada Sabtu malam, tiga pria yang menyamar sebagai jurnalis segera menyerah dan ditahan.
Putra remaja Ahmed ditembak mati oleh polisi beberapa hari sebelumnya.
Lusinan kasus, termasuk penculikan, pembunuhan, dan pemerasan, dilaporkan atas nama Atiq Ahmed selama dua dekade terakhir.
Pengadilan setempat menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada dia dan dua orang lainnya pada Maret tahun ini dalam kasus penculikan.
Ahmed sebelumnya mengklaim menerima ancaman pembunuhan dari polisi.
Video menunjukkan Ahmed dan saudaranya, Ashraf, keduanya diborgol, berbicara kepada wartawan dalam perjalanan ke pemeriksaan medis di rumah sakit beberapa detik sebelum mereka berdua ditembak.
Dalam rekaman yang dibagikan secara luas di media sosial dan saluran TV, Ahmed ditanya apakah dia menghadiri pemakaman putranya.
Melansir laporan BBC, Kata-kata terakhirnya di depan kamera adalah: "Mereka tidak membawa kami, jadi kami tidak pergi."
Tiga tersangka penyerang telah tiba di lokasi dengan sepeda motor, kata polisi. Seorang polisi dan seorang jurnalis juga terluka di tempat kejadian.
Menyusul insiden Sabtu malam, Ketua Menteri Yogi Adityanath memerintahkan penyelidikan yudisial atas pembunuhan tersebut dan melarang pertemuan besar di distrik negara bagian Uttar Pradesh untuk memastikan perdamaian.
Para ahli telah mengajukan pertanyaan tentang bagaimana seorang pria dapat dibunuh di depan media dan polisi.
Koresponden BBC Hindi Anant Zanane melaporkan dari Prayagraj bahwa kota itu dalam situasi seperti terkunci.
[VIDEO]: (Disturbing)
#WATCH | Uttar Pradesh: Moment when Mafia-turned-politician Atiq Ahmed and his brother Ashraf Ahmed were shot dead while interacting with media.
— ANI (@ANI) April 15, 2023
(Warning: Disturbing Visuals) pic.twitter.com/xCmf0kOfcQ
Siapa Atiq Ahmad?
Atiq memiliki rekam jejak panjang baik dalam politik maupun dengan dunia kriminal. Dia pertama kali dituduh dalam kasus pembunuhan pada tahun 1979.
Dalam 10 tahun berikutnya, dia muncul sebagai orang yang memiliki pengaruh kuat di kota Allahabad bagian barat.
Dia memenangkan pemilihan pertamanya sebagai kandidat independen dan menjadi anggota parlemen negara bagian pada tahun 1989.
Dia kemudian memenangkan kursi selama dua periode berturut-turut dan kemenangan keempatnya datang sebagai anggota parlemen dari partai daerah Samajwadi (SP).
Pada tahun 2004, ia memenangkan kursi dalam pemilihan federal sebagai calon SP dan menjadi anggota parlemen.
Sementara itu, kasus terus diajukan terhadapnya di Allahabad dan bagian lain negara bagian itu.
Ahmed ikut beberapa pemilihan lagi dalam dekade berikutnya tetapi kalah semuanya.
Pada tahun 2019, pengadilan tinggi India memerintahkan agar dia dipindahkan ke penjara di negara bagian Gujarat setelah terungkap bahwa dia merencanakan serangan terhadap seorang pengusaha dari sebuah penjara di Uttar Pradesh tempat dia ditahan menunggu persidangan dalam kasus lain.
Dia dibawa kembali ke Prayagraj pada bulan Maret dari Gujarat untuk hadir di pengadilan setempat saat pengadilan mengumumkan hukumannya dalam kasus penculikan.
Ahmed juga dibawa ke kota untuk diinterogasi dalam kasus lain. Saudaranya Ashraf, yang berada di penjara di distrik Bareilly, juga dibawa ke kota untuk diinterogasi.
Mereka berdua diinterogasi dalam pembunuhan Umesh Pal pada Februari, seorang saksi kunci dalam pembunuhan Raju Pal tahun 2005, seorang anggota parlemen dari Partai Bahujan Samaj (BSP) daerah.
Raju Pal telah mengalahkan Ashraf dalam pemilihan majelis tahun 2004 dari kubu politik Atiq Ahmed.
Umesh Pal terbunuh pada Februari tahun ini ketika beberapa orang menembaki dia.
Putra remaja Atiq Ahmed, Asad dan beberapa lainnya disebut sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan Umesh Pal.
Asad dan seorang pria lainnya dibunuh oleh polisi awal pekan ini dalam apa yang digambarkan sebagai baku tembak. [Democrazy/cnbc]