HOT NEWS POLITIK TRENDING

[EKSKLUSIF] Wawancara Tempo Dengan Anas Urbaningrum

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
[EKSKLUSIF] Wawancara Tempo Dengan Anas Urbaningrum


DEMOCRAZY.ID - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akan menghirup  udara bebas pada Selasa, 11 April 2023. Terpidana kasus korupsi Hambalang itu akan menjalani masa Cuti Menjelang Bebas (CMB).


Beberapa hari sebelum keluar penjara,  jurnalis Tempo, Ayu Cipta, berkesempatan  berbincang santai dengan Anas  di Lapas Sukamiskin Bandung  Jawa Barat. 


Selama 49 menit percakapan diselingi gelak tawa dan humor segar. Sesekali  Anas Urbaningrum membenarkan kacamata dan  mengelus lengannya. Berikut petikannya:


Tempo (T): Apa kabar Mas Anas, Anda terlihat segar dan sehat?


Anas Urbaningrum (A): Alhamdulillah, selesai mandi.


T: Menjalankan puasa, tarawih dan tadarus?


A:  Ya tadarus. Di sini kalau Ramadan jadi masjid paling sibuk di dunia. Sehari-hari   masjid penuh ramai jamaah, Ramadan  ada tambahan sholat tarawih dan tadarus.


T: Selamat  menghirup udara kebebasan ya,  apa rencana berikutnya  setelah keluar Lapas Sukamiskin?


A: Sudah lama gak tahu dunia luar, penyesuaian ngecek dulu aspal di luar masih hitam atau enggak. Bedain dulu  udara luar  dan udara di dalam. Kalau  dihirup beda atau tidak. (Disusul tawa)


Yang pasti sowan sungkem  sama ibu ke Blitar Jawa Timur. Kegiatan, apalagi  masih Ramadan  ya kumpul-kumpul keluarga. Nanti kembali ke Jakarta sebelum Lebaran. Suasana masih Ramadan  ya bukber (buka puasa bersama).


T: Keluarga, anak dan nyonya apakah setiap akhir pekan berkunjung?


A: Anak-anak  kalau libur, kan mereka  sekolah. Ya istri yang datang, keluarga inti tapi tidak setiap pekan.


T:  Siapa saja sahabat-sahabat paling rajin datang?


A: Tidak ada yang paling rajin. Politisi Jakarta. Saya gak hitung saking banyaknya, nanti dikira mengumpulkan  suara. (Anas tertawa lepas)


Ya kawan-kawan dari lintas partai . Ada kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam,  lalu ada adik-adik Kelompok Cipayung Plus. 


Pas acara di Bandung mereka  mampir. Ajak diskusi, cari patner. Kalau ngobrol dengan orang di luar mungkin bosan ya, (cari teman ngobrol)  dengan orang di dalam (penjara).


T: Selama di Lapas Sukamiskin,  Anda menulis buku?


A: Ada catatan-catatan. Nanti dilihat ya.  Apakah bermanfaat untuk diketahui orang banyak


T: Sudah berapa lembar catatan-catatan yang sudah ditulis? Berisi  tentang apa saja, apakah pandangan, pikiran atau pengalaman selama  di Lapas


A: Saya nggak ngitung catatan, ada hal menarik saya tulis di  kertas. Isinya ya  pemikiran memandang dunia, agar tidak terputus  dari dunia luar.


Secara fisik saya terputus dari dunia luar dibatasi gerak oleh pintu  penjara. Namun pikiran dan gagasan harus hidup. 


Informasi dari luar  harus dicerna, dipahami, ditafsirkan sehingga  tidak  terputus dari dinamika kehidupan  di luar tembok lapas.


Informasi  dari luar itu  ya kami dapat  dari menonton televisi, membaca buku selain cerita dari kawan-kawan  yang  datang mampir membesuk saya. Saya tetap mengikuti berita  politik, berita sosial dan  perkembangan  masyarakat.


T: Catatan itu pernah diunggah di Medsos?


A: Kadang saya menulis  catatan  diunggah oleh admin. Tapi jadi panjang urusan yang repot petugas,  klarifikasi. Padahal itu sudah jelas yang unggah admin, tanggal dan lokasinya juga jelas misalnya Depok, Jakarta Selatan.  Tapi masih tetap dituding kok itu di dalam bisa bermain medsos.


Saya bahkan praktekan buka akun tweeter pakai handphone  petugas. Ya gak bisa saya nulis, cuma baca bisa. Nah kalau dulu memang saya sendiri yang pegang, nanti kalau sudah di luar (medsos) saya pegang sendiri.


T: Meskipun yang mentweet  itu admin, itu tandanya magnitude Anda masih tinggi sehingga  masih menjadi daya tarik untuk diberitakan.


A: Hahahahaha (Tak menjawab, Anas hanya tertawa)


T: Selain menulis  catatan-catatan, tentu membaca buku. Buku  apa saja  yang sudah dibaca?


A: Bacaan -bacaan yang ada di perpustakaan. Di sini  disediakan perpustakaan sebagai kewajiban Lapas menyediakan fasilitas  bagi warga binaan. Tentu ini berguna bagi orang seperti  saya agar tidak  kesepian. Setidaknya membaca buku membantu  membunuh waktu. Buku-buku  lama dibaca ulang. Kalau buku baru biasanya dibawakan  keluarga juga kawan-kawan, sahabat-sahabat  saya yang mampir datang ke sini.


T: Terbaru buku apa yang Anda baca?


A: Buku tentang masyarakat madani merupakan pidato Anwar Ibrahim (Perdana Menteri Malaysia) Membangun Negara Madani.


T: Selain membaca dan menulis, apakah  Anda berolahraga?


A: Paling olahraga fisik dan olahraga  batin.  Dulu badminton.  Tapi karena jatuh, lutut operasi. Dokter melarang loncat-loncat, bukan melarang badminton ya. Tapi olahraga  badminton  mana mungkin tidak loncat, ya sudah sekarang  jogging saja setiap pagi.


Kalau olahraga batin ya  membaca sekaligus mengisi nutrisi pikiran, nutrisi gagasan. Ya buku, seperti kembali ke kampus memacari buku.  Kalau  macari di sini kan cowok semua. Hahahahaha.


Bukan berarti tidak terasa lama di sini ya terasa banget (lamanya). Makanya dengan baca buku mencari keseimbangan menjaga kesehatan  dan kewarasan. Hahahahaha


T: Bagaimana interaksi Anda  dengan Warga Binaan Tipikor lainnya  seperti Setya Novanto (eks Ketua DPR RI yang tersangkut kasus korupsi e-KTP)?


A: Ya pergaulan sehat, say hello, kalau ketemu ngopi bareng.


T: Apakah  ngobrol tentang politik?


A: Gak mungkin gak ngobrolin politik. Sebagian besar di sini politisi,  ada kepala daerah, pejabat ya pasti kalau ada berita televisi ngobrol ringan ngalor ngidul. Untuk tidak kehilangan perspektif.


Yang boleh dirampas kemerdekaan  untuk sementara  waktu. Tidak ada yang tidak, masing-masing  mencintai negerinya. Memang hak politik dipilih menjadi pejabat publik dicabut.  Tetapi  hak memilih, kebebasan serikat, berkumpul  kan masih ada. 


T: Kalau sudah di luar, nggak kangen balik kan?


A: Di sini kawan-kawan ada komunitas. Para tipikor itu mengajar. Ada eks Bupati Temanggung  Pak Totok (Totok Ary Prabowo, Bupati Temanggung periode 2003-2006) yang mengajar bahasa Inggris. Ada Pak Ahmad Fathonah (Ahmad Fathonah pengusaha yang terkena kasus suap impor daging sapi) yang mengajar bahasa Arab. Itu juga untuk  upgrade  supaya tidak ketinggalan.


T: Macam-macam kegiatan seperti pelatihan dakwah, pelatihan menjadi imam. Yang paling tinggi levelnya kajian filsafat islam. Banyak yang ketika masuk (penjara)  ngaji aja Alif Ba Ta belum lancar begitu keluar (lapas) sudah fasih membaca Alquran.


Apalagi Ramadan  seperti  ini, biasanya 10 hari terakhir  itikaf di masjid. Dan itu dibolehkan, kreasi  kebijakan yang  tinggi  nilainya alias mahal nilainya. (Anas tertawa). Tapi tentu kami tetap diawasi. Kegiatan positif  tentu dibolehkan.


Anas Urbaningrum divonis hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan. 


Tak hanya itu, Anas juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 57,59 miliar dan 5,26 juta dolar AS sebab terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek Hambalang dan sejumlah proyek lainnya.


Anas dinilai terbukti menerima suap hingga melakukan tindak pidana pencucian uang dalam proyek Wisma Atlet Hambalang dan sejumlah proyek lainnya. 


Dia disebut menerima suap berupa mobil Toyota Harrier, Toyota Vellfire, pelayanan survei gratis, serta yang senilai Rp 116,525 miliar, dan USD 5,261 juta dari proyek-proyek pemerintah yang dibiayai APBN. 


Proyek ini dikerjakan oleh Permai Grup yang merupakan perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.


Selain Anas Urbaningrum dan Nazaruddin, kasus ini juga menyeret sejumlah kader Partai Demokrat lainnya seperti Anggota DPR RI  Angelina Sondakh dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. 


Bersambung [Tempo]

Penulis blog