DEMOCRAZY.ID - Menko Polhukam Mahfud Md merespons wacana dirinya dipasangkan sebagai cawapres mendampingi capres Anies Baswedan yang didukung Partai NasDem. Mahfud menyebut hal tersebut bagus dan merupakan bunga dari demokrasi.
"Ya bagus lah bagian dari bunga-bunga demokrasi," ujar Mahfud dalam acara pelantikan pengurus KAHGAMA di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat (14/4/2023).
Mahfud dimintai tanggapan dirinya yang diusulkan menjadi cawapres dari partai NasDem.
Mahfud juga mempersilakan nama yang lain bermunculan karena bagian dari demokrasi. Dirinya juga menghargai siapapun nama calon pemimpin yang dimunculkan.
"Tapi nanti jawabannya kan bukan gini ya, bukan waktunya, dan itu bagian dari demokrasi biar semua muncul, yang memunculkan nama silahkan. Tapi harus kita hargai siapapun yang disebut," tuturnya.
NasDem Sepakat Duet Anies-Mahfud
Sebelumnya, Waketum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku sepaham dengan usulan Anies Baswedan diduetkan dengan Menko Polhukam Mahfud Md di 2024.
Namun, dia mempertanyakan apakah Mahfud Md bakal mau jadi cawapres dari Anies.
"Sepakat, bibit Anies-Mahfud itu saling mengisi, sama-sama punya pengalaman, integritas, religi, dan anti korupsi," ujar Ahmad Ali saat dihubungi, Senin (10/4/2023).
Ali mengatakan partainya tak mempermasalahkan usulan itu. Saat ditanyakan terkait besarnya peluang Mahfud menjadi sosok cawapres, Ali menyerahkan hal itu ke Anies.
"Tergantung Anies. Kami (NasDem), setuju-setuju saja," ungkap Ali.
"Emang Bang Mahfud mau jadi cawapres Anies?" imbuhnya. [Democrazy/detik]