HOT NEWS TRENDING

Bikin Malu! Kepala BNN Akui Minta THR ke Pengusaha Bus, Kini Minta Maaf: Sudah Kami Cabut

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
TRENDING
Bikin Malu! Kepala BNN Akui Minta THR ke Pengusaha Bus, Kini Minta Maaf: Sudah Kami Cabut


DEMOCRAZY.ID - Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim mengaku salah telah mengirimkan surat permintaan bantuan THR ke pengusaha bus. 


Ia mengakui telah mengeluarkan surat permintaan THR jelang Hari Raya Idul Fitri. 


Ia menandatangani permintaan THR dengan alasan dibagikan ke 28 anggotanya.  Surat permintaan THR itu telah viral di media sosial. 


Sebelumnya,  Sub koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Tasikmalaya Ridwan Jumiarsa mengaku malu dengan surat itu. 


"Tentu kami rasakan pandangan negatif dari masyarakat atas kasus ini. Kami sebagai anggota sangat merasakan hal itu," ujar Ridwan Jumiarsa, Rabu (12/4/2023).


Menurutnya, pandangan negatif dari masyarakat tersebut merupakan hal yang tak diinginkan dan tak pernah terbayangkan olehnya.


"Selama ini kami tak tahu ada keluar surat permintaan THR itu. Makanya waktu itu saya meminta sejumlah wartawan bertanya langsung kepada Kepala BNN Kota Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim," ucapnya.


Foto viral BNN Tasikmalaya minta THR Setelah foto surat tersebut beredar di media sosial, akun Instagram BNN Kota Tasikmalaya dihujani komentar negatif dari warganet.


Dalam surat itu tertulis permintaan THR bagi 28 anggota di lingkungan BNN Kota Tasikmalaya.


"Kami segenap keluarga besar Badan Narkotika Nasional Kota Tasikmalaya Mohon Partisipasi dan Apresiasi Bapak/Ibu/Saudara untuk membantu berupa THR maupun Paket Lebaran untuk 28 (dua puluh delapan) anggota di lingkungan BNN Tasikmalaya."


Kepala BNN Kota Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim membenarkan adanya surat tersebut. Namun, surat itu sudah dicabut karena adanya kesalahan.


"Itu mungkin suatu kesalahan dari kami. Saya pimpinannya. Hal itu tidak boleh terjadi. Saya berpikir sebenarnya hanya untuk anggota saja, tapi surat itu sudah dicabut," ungkapnya, Selasa (11/4/2023).


Iwan menuturkan, surat itu dikeluarkannya dengan tujuan hanya ingin memberi tambahan bantuan Lebaran untuk anggotanya.


"Tujuannya untuk memberi tambahan buat anggota dalam bentuk barang sembako. Mohon maaf ini salah dan kesalahan saya untuk dimaklumi saya tidak menyadari jadi seperti ini," tuturnya.


Dalam surat bertanggal 10 April 2023 tersebut, ditujukan kepada Perusahaan Otobus (PO) Budiman Tasikmalaya.


Terkait hal ini, Humas PO Budiman Tasikmalaya Lujen menjelaskan, pihaknya sudah mengetahui surat itu, tetapi belum menerimanya langsung.


"Kalau surat sih kita belum menerima ya, tapi memang simpang siur berita itu sudah menyebar. Dalam pemberian THR kami berpikirnya karyawan diutamakan. Isu yang menyebar ini ke perusahaan belum ada," terangnya.


Perihal adanya surat permintaan THR itu, Kepala BNN Jawa Barat Brigjen Pol Arief menegaskan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan.


"BNNP Jawa Barat melakukan serangkaian proses pemeriksaan internal, terhadap yang bersangkutan," jelasnya, Rabu.


BNN Tasikmalaya Dikirim Pisang dan Uang Mainan



Sekelompok orang melakukan protes dengan mendatangi Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, usai meminta tunjangan hari raya (THR) ke pengusaha dengan surat resmi.


Mereka datang pada Rabu (12/4/2023) untuk memberikan beberapa lembar uang mainan dan setandan pisang mentah yang masih hijau.


Sebelumnya, mereka sempat berunjuk rasa beberapa pekan lalu meminta pimpinan BNN Kota Tasikmalaya dan pegawianya melakukan tes urine.


Tak hanya itu, akun Instagram @/infobnn_kota_tasikmalaya juga mendapatkan banyak komentar negatif dari para netizen.


Hal ini mendapatkan perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Mamat Rahmat juga sempat memberikan pernyataan atas viralnya surat resmi BNN Kota Tasikmalaya meminta THR ke PO Bus Budiman.


"Itu kan tak pantas dan tak beretika. Mereka kan aparat yang harusnya mengayomi masyarakat, bukan membebani masyarakat dengan seolah-olah meminta THR memakai kekuatan surat resmi lembaga pemerintahan yang selama ini bertugas memberantas narkoba," singkat Mamat lewat telepon, Rabu sore. [Democrazy/Tribun]

Penulis blog