AGAMA HOT NEWS ISLAMI TRENDING

3 Pondok Pesantren NU di Jawa Timur Menggelar Salat Idul Fitri Pada 21 April 2023, Kok Bisa?

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
HOT NEWS
ISLAMI
TRENDING
3 Pondok Pesantren NU di Jawa Timur Menggelar Salat Idul Fitri Pada 21 April 2023, Kok Bisa?


DEMOCRAZY.ID - Usai sidang Isbat, pemerintah memutuskan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.


Penetapan 1 Syawal  dalam sidang Isbat sama dengan hasil Rukyat Lembaga Falakiyah NU. 


Namun, Muhammadiyah jauh-jauh hari telah menetapkan Syawal 1444 H pertama jatuh pada Jumat, 21 April 2023.


Menariknya, tidak semua pesantren NU menggelar salat Idul Fitri pada 21 April 2023. 


Tercatat NU memiliki tiga pesantren yang menyelenggarakan salat Idul Fitri bersama Muhammadiyah.


Mereka justru mengikuti penetapan 1 Syawal yang jatuh pada 21 April.


Berikut adalah pesantren NU yang menggelar Salat Idul Fitri 21 April 2023.


  1. Ponpes Modern Gontor, Jombang, Jawa Timur
  2. Ponpes Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur
  3. Ponpes Mifthaul Huda Gading Pesantren Malang Jawa Timur


Terkait dengan pondok pesantren NU yang memutuskan menggelar salat Idul Fitri lebih cepat, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf tidak mempersoalkan.


Di NU juga macam-macam, budaya pondok pesantren,” tulis Gus Yahya di media sosialnya.


Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Ahmad Zainul Hamdi dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, sebagai alumni Ponpes Miftahul Huda Malang, dia memastikan bahwa pesantren itu NU 24 karat.


“Salah satu kekuatan pondok ini dalam bidang falak. Sejak dulu hingga kini, pesantren itu menggunakan hisab untuk menentukan 1 Syawal,” tulis Ahmad di laman Kemenag.


Sudah terjadi beberapa kali Pesantren Gading merayakan lebaran berbeda dengan diputuskan pemerintah. Dan, di sana tidak terjadi kegaduhan dengan masyarakat sekitar.


“Sampai sekarang tidak ada kegaduhan apapun, baik alasan sosial maupun agama,” tulisnya.


Biasanya yang ikut salat Idul Fitri adalah para santri dan masyarakat sekitar yang mengakuinya.


Hasil hisab hanya berlaku di internal pesantren. Sekalipun demikian, tak ada keharusan bagi setiap santri untuk mengikutinya. [Democrazy/HajiNews]

Penulis blog