DEMOCRAZY.ID - Polres Bantul, DI Yogyakarta mengirim personel ke Pondok Pesantren Roudlatul Fatihah Plered Bantul yang diasuh KH Muhammad Fuad Riyadi atau Gus Fuad.
Pengiriman personel dilakukan usai pondok pesantren didatangi beberapa anggota ormas berujung keributan.
"Antisipasi karena banyak video-video yang memprovokasi, sehingga kita amankan. Sampai sekarang anggota kami masih di sana," ujar Kapolres Bantul AKBP Ihsan, Selasa (21/3).
Ihsan membenarkan soal insiden keributan di Ponpes Roudlatul Fatihah milik Gus Fuad.
Menurutnya, kejadian ini terjadi di tengah momen diskusi atau tabayun antara Forkopimkab, meliputi kapolsek Plered, koramil, camat, serta lurah, Senin (20/3) sore.
Beredar pula video berdurasi 2 menit memperlihatkan seorang anggota ormas berkemeja merah berdiskusi bersama Gus Fuad.
Dalam narasi unggahan di media sosial, disebutkan anggota ormas hendak meminta klarifikasi soal konten Gus Fuad.
Tak berselang lama, anggota ormas itu dengan emosi bangkit dari duduknya dan maju ke arah Gus Fuad.
Beberapa video berbeda menampilkan anggota ormas tersebut dilerai dan ditenangkan.
Sementara video lain menunjukkan Gus Fuad yang mengaku dalam kondisi baik-baik saja.
Menurutnya, pukulan anggota ormas tadi luput dan tidak mengenainya.
Diskusi tersebut, kata Ihsan, diikuti oleh salah satu anggota ormas. Di tengah acara, sekitar lima anggota lain dari ormas datang ke ponpes ikut bergabung dalam diskusi.
Mereka hendak meminta klarifikasi atas sebuah video.
"Ikut bergabung, ikut bertanya, pada saat bertanya itulah mungkin ada kesalahpahaman atau apa. Tiba-tiba penanya ini yang tadi berdiri seperti akan menyerang, tapi tidak memukul. Berdiri spontan, kemudian reflek santri-santri yang lain di situ ikut untuk melerai dan sebagainya," papar Ihsan.
Ihsan menyebut personelnya di lokasi saat itu turut melerai keributan yang terjadi.
Dia menegaskan, polisi sudah turun tangan menangani persoalan ini. Jajaran Polres Bantul bahkan ikut berjaga di Ponpes Roudlatul Fatihah hingga hari ini.
[VIDEO]:
Detik² Gus Fuad Plered diserang tamunya.
— narkosun (@narkosun) March 20, 2023
Para tamu tsb datang ingin klarifikasi konten² gus Fuad yg mereka tidak terima. Mereka mengaku pecinta habaib.
"Mari kita selesaikan dgn cara islami". Lha kok hbs bicara gitu malah emosi. 🤣
Kalian ga tau, gus Fuad itu keturunan siapa? pic.twitter.com/MAPXq2WDUU
Video dari sisi lain...
— narkosun (@narkosun) March 20, 2023
Tamu kok ngelunjak! pic.twitter.com/NmsM4iT3ZK
Alhamdulillah gus Fuad tidak apa². Tetap sehat dan keren teruus...
— narkosun (@narkosun) March 21, 2023
Densus 88 tolong diusut ya siapa pelaku penyerangan ini. Jgn² ada terafiliasi dengan kelompok tertentu. pic.twitter.com/eXiij4SOoS
BERUJUNG PELAPORAN
Ihsan mengatakan Polres Bantul juga telah menerima laporan kepolisian. Laporan dibuat oleh anggota ormas di video viral tadi.
Anggota ormas tersebut membuat laporan kepolisian dini hari tadi atas dugaan tindak penganiayaan dan pengeroyokan yang dialaminya.
Ihsan menyebut peristiwa ini tengah diselidiki. Polisi sudah memeriksa pelapor dan sejumlah saksi.
"Pelaporan penganiayaan dan pengeroyokan, nanti kita lihat seperti apa," katanya.
Ihsan lalu mengimbau masyarakat agar tak mudah terprovokasi dengan narasi yang beredar dan belum bisa dipastikan kebenarannya. Sekali lagi dia menekankan peristiwa ini sudah ditangani kepolisian.
"Percayakan penanganannya kepada kepolisan yang sekarang sudah berproses. Kedua, jangan sampai ada persekusi atau main hakim sendiri, atau kami akan tindak tegas," tutupnya. [Democrazy/CNN]