DEMOCRAZY.ID - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais blak-blakan berjanji akan mengusut kebusukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Pemilu 2024.
Tokoh reformasi itu menilai bahwa pemerintahan Jokowi itu busuk. Ia pun berjanji akan mengusut Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Marves.
"Buat saya, Jokowi dan Luhut seperti dua sisi mata uang, kebusukan mereka tidak terpisahkan," ujar Amien dikutip dari akun YouTube Amien Rais Official, Senin (20/3/2023).
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini membeberkan kebusukan Luhut.
Ia menyebut kekayaan Luhut itu banyak. Bayangkan saja, mantan Jenderal TNI itu bayar pajak hingga 300 juta dolar.
"Selama lima tahun (2010-2015), PT Toba Bara Sejahtera yang dipimpin Luhut bayar pajak hingga sebesar 300 juta dolar atau Rp4,5 triliun," tegasnya.
"Dapat dibayangkan, betapa besarnya kekayaan Luhut hingga bayar pajak dan royalti saja sampai Rp4,5 triliun," tandasnya.
Lebih lanjut, Amien menduga kekayaan Luhut tidak tiba-tiba muncul begitu saja.
Menurut dia, kekayaan itu berasal dari dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dikeluarkan era Megawati Soekarnoputri.
Bahkan, kata Amien, nama Luhut pernah terseret dalam kasus Panama Papers dan Pandora Papers yang diinvestigasi oleh sejumlah media luar negeri, termasuk Majalah Tempo dari Indonesia.
Atas hal itu, Amien berjanji akan mengungkap kebusukan Luhut dan Jokowi setelah tahun 2024.
"Ini harus kita bongkar, kapan-kapan setelah ada waktu itu secara lebih nyaman mudah-mudahan ya pasca kekuasaan Pak Jokowi dan Pak Luhut," janji Amien di hadapan Al-Quran.
Deretan Perusahaan Milik Luhut Binsar Pandjaitan: Banyak Banget, Setiap Sektor Ada!
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, selain menjadi sosok politikus di pemerintahan, ia juga merupakan pebisnis sukses dengan mendirikan PT Toba Sejahtra.
PT Toba Sejahtra (Perseroan) merupakan grup perusahaan yang bergerak di bidang energi, baik kelistrikan, pertambangan, dan migas, serta perkebunan & hutan tanaman industri, properti, dan industri.
Anak usaha tersebut terbagi menjadi 16 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Berikut ulasannya:
1. Toba Coal and Mining
Anak perusahaannya bernama PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) menjalankan tambang batubara di Kukar. Anak-anak perusahaan Toba Bara bekerja sama dengan kontraktor-kontraktor tambang terkemuka Indonesia seperti Petrosea dan SIS.
2. Toba Oil and Gas
Dalam bidang ini, anak perusahaaan yang pertama adalah PT Energi Mineral Langgeng di Madura Tenggara dengan luas 4.567 km2. Blok ini diberikan kepada PT Energi Mineral Langgeng pada 5 Mei 2009.
Rasio keberhasilan eksplorasinya diperkirakan mencapai 40% total risiko potensi sumber daya yang dapat diperbaiki diperkirakan mencapai 2 miliar barel minyak, 593 miliar kaki kubik gas alam dan 36 jutaan barel kondensat.
3. Toba Perkebunan dan Kehutanan
Di sektor perkebunan, masuk ke Kaltim melalui PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA), dimana pada 19 Juni 2013, telah membeli mayoritas saham dalam PT Perkebunan Kaltim Utama I.
PT Perkebunan Kaltim Utama I memiliki total luas lahan sebesar 8.633 ha dan lahan yang sudah ditanam seluas 2.896 ha. Izin Penanaman ini akan habis pada 2036 mendatang.
4. Toba Industri
PT Smartias Indo Gemilang didirikan pada 2007 lalu. Operasinya melibatkan penjualan dan distribusi KWH meter elektrik prabayar dalam bentuk Smart Card atau STS Meter Token untuk listrik perumahaan yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Perusahaan milik Luhut, PT Toba Bara Sejahtera merupakan pemegang saham minoritas di PT Rakabu Sejahtera, pabrik mebel yang dimiliki keluarga Jokowi.
5. Toba Property and Infrastructure
PT Toba Pengembang Sejahtra memiliki lokasi di kawasan bisnis Megakuningan. Toba Pengembang Sejahtra memiliki luas lahan sebesar 1,7 ha.
Perusahaan ini memiliki rencana proyek pada kuartal III/2013 untuk melakukan penanaman tiang pancang atau ground breaking gedung. Pada Kuartal III/2015 direncanakan gedung Tower A telah selesai dibangun dan menyusul Tower B.
6. Toba Power
Anak perusahaan yang satu ini bernama PT Pusaka Jaya Palu Power adalah perusahaan swasta pertama di Indonesia yang berhasil membangun pembangkit listrik tenaga uap.
Terletak di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, perusahaan ini memulai operasinya sejak 2007 dan saat ini telah mampu memproduksi 2×15 MW dengan rencana ekspansi hingga 40 MW pada 2013. [Democrazy/populis]