DEMOCRAZY.ID - Kisah mualaf datang dari seorang wanita bernama Amna asal Islandia yang menjadi mualaf dan masuk Islam sejak Januari 2017 lalu.
Sebelumnya ia mengaku sempat tak mengetahui apa tujuan hidupnya, belum lagi ibunya yang tidak menginginkannya lahir di dunia ini.
“Saya tidak tahu tujuan hidup ini. Ibu saya pernah berkata bahwa dia tidak ingin melahirkan saya, dia tidak ingin lagi punya anak,” ungkap Amna yang dikutip dari YouTube Ayatuna Ambassador pada Selasa, 21 Maret 2023.
“Dia melahirkan saya karena keinginan Ayah saya. Waktu itu saya harap dia tidak pernah melahirkan saya,” lanjutnya.
Selama ini, Amna selalu mempertanyakan mengapa dirinya dilahirkan padahal ia tak pernah memintanya.
Namun, ia tak pernah mendapatkan jawaban itu dan hidupnya juga mengalami masa-masa sulit sebelum memutuskan masuk Islam.
“Hampir setiap hari saya bertanya sendiri kenapa saya terlahir di dunia. Saya tidak pernah memilih untuk dilahirkan. Tapi saya tidak pernah dapat jawaban,” ujarnya.
Saat mulai memasuki masa remaja, Amna juga kerap mendapatkan bullying dari teman-temannya.
Sehingga ia berpikir tidak ada orang yang peduli dengannya hingga sempat tak memiliki arah hidup.
Sementara itu, soal urusan agama Amna menolak untuk menjadi Saksi Jehovah seperti sang Ibu.
Sebab, menurutnya apa yang diajarkan berbeda dengan apa yang dipraktekkan.
“Ketika memasuki masa remaja, saya sampaikan ke Ibu saya bahwa saya tidak percaya Tuhan itu ada. Lalu perempuan dari komunitas itu (Saksi Jehovah) berhenti bicara dengan saya,” ujarnya lagi.
Hingga akhirnya Amna mempelajari tentang Islam dan bertemu dengan komunitas Muslim sebagai awal mula kisah mualaf yang dilakukannya.
Dari situlah Amna merasa dirinya diterima oleh orang lain. Kemudian ia mengungkapkan bagaimana perasaannya saat pertama kali pergi ke Masjid.
“Dan pada saat itu saya merasakan adanya Tuhan. Hanya ada satu Tuhan dan satu Pencipta,” kata Amna.
Kendati demikian, sampai saat ini sang Ibu masih belum pernah benar-benar menerima keputusannya menjadi seorang Muslim dan masih memandang buruk tentang Islam.
Akan tetapi, Amna justru malah mengenalkan dan mengajarkan Islam kepada teman-temannya dengan kisah mualaf-nya. [Democrazy/viva]