DEMOCRAZY.ID - Viral di media sosial perihal seorang korban yang menjadi korban pencurian sepeda motor justru dijadikan tersangka oleh polisi.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Warganet pun menyoroti sisi dari sisi keadilan. Adapula yang berpandangan menggunakan logika hukum.
Diketahui, korban saat tahu sepeda motornya dicuri ikut mengejar pelaku yang coba melarikan diri.
Polisi menyebut, pria itu menjadi tersangka karena diduga ikut mengeroyok maling motor hingga tewas
Korban pencurian motor yang kini menjadi tersangka itu bernama Juandi.
Video saat Juandi dihadirkan dalam koneferensi pers di Polres Ogan Ilir pun beredar di media sosial.
Dalam video itu, Juandi tampak mengenakan baju tahanan oranye bersama tahanan lain. Juandi mengaku kesal kepada pelaku yang mengambil motornya.
"Juandi tolong ngomong ke saya, kenapa Anda sampai memukul atau menganiaya saudara Eko yang mengambil motor saudara?" tanya petugas.
"Saya kesal dikit pak," ucap Juandi.
Dalam keterangan di video, dituliskan jika korban pencurian motor malah jadi tersangka. Video pengakuan ini pun mendapat komentar dari para netizen.
@oggie.yd "Udah tau motornya mau di ambil masak di diemkan, gda pembelaan. Heran dech perranyaan ngadi². Polsek/polres/polda mana ini."
@renitaa27 "Oh jadi harusnya biarin aja motornya dicuri orang gitu ya pak? Sekalian kasih uang bensin kali ya?"
@erwanderaziq "Berarti nanti kalo ada yg ngambil motor kita, kasih BPKB dg Stnk, kasih uang 50 ribu untuk bensin, terus bilang hati²"
@renitaa27 "Oh jadi harusnya biarin aja motornya dicuri orang gitu ya pak? Sekalian kasih uang bensin kali ya?"
Kronologi kejadian
Insiden itu sendiri terjadi pada Selasa (31/1/2023) lalu di Desa Tanjung Tambak, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Awalnya sepeda motor Beat Streey hitam dengan nopol F 2023 FFU milik Juandi diparkir di depan pangkas rambut dengan posisi kunci masih tertancap. Lalu datang pelaku pencurian bernama Eko.
Eko lalu mengambil motor itu dan mengendarainya. Juandi dan pemilik tempat cukur sempat meneriaki Eko dan didengar oleh warga.
Eko lalu kabur dan meninggalkan sepeda motor yang hendak ia curi.
Dari penuturan polisi, Eko sempat mengeluarkan pisau dari pinggangnya karena terdesak. Akan tetapi jumlah warga yang mengepungnya semakin banyak.
Lalu Juandi datang sambil membawa kayu dan memukul Eko. Eko lalu menceburkan diri ke rawa dan berenang ke seberang.
Namun setelah sampai di seberang rawa, Eko berhasil ditangkap dan dikeroyok warga hingga akhirnya meninggal dunia.
Polisi kini sudah mengamankan tiga pelaku pengeroyokan korban. Sementara itu, pihak keluarga Juandi kaget setelah Juandi ditetapkan sebagai tersangka.
Napilin, kakak kandung Juandi korban pencurian motor jadi tersangka menuturkan, adiknya tak layak dijadikan tersangka karena berupaya mempertahankan hak milik.
"Adik saya bela diri dan berusaha mengamankan motornya yang mau dicuri," ungkap Napilin di Mapolres Ogan Ilir.
Dirinya juga keberatan adiknya disebut sebagai pelaku penganiayaan korban hingga tewas di TKP.
"Yang mukul korban sampai mati itu siapa? Massa di situ (TKP) banyak sekali. Sedangkan adik saya hanya mengejar korban yang mau curi motor," ungkap Napilin yang turut serta membawa istri dan anak Juandi.
Meski mengaku keberatan dengan status tersangka Juandi, Napilin mengaku pihak keluarga hanya bisa pasrah. [Democrazy/Tribun]