DEMOCRAZY.ID - Aliran sesat itu kembali tumbuh di lokasi pelosok. Untuk kesana butuh waktu sampai 2,5 jam perjalanan mobil dari kota Indralaya, kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Lokasi tepatnya di Desa Kuang Dalam Timur Kecamatan Rambang Kuang, Ogan Ilir. Aliran ini dengan terang-terangan menyebar faham lewat spanduk dan postingan di akun facebook. Aliran sesat ini belakangan membuat warga Ogan Ilir resah. Aliran ini menyebarkan faham yang menurutnya ‘agama’ yang bertentangan dengan syariat dan akidah Islam. Aliran tersebut diyakini bernama Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak yang dipimpin oleh Rosidi (65) alias Sodiqin alias Raja Adil. Awal September lalu, Rosidi sempat di panggil ke kantor Camat Rambang Kuang. Menurut Rosidi, awalnya jumlah pengikut ajaran mereka ratusan orang dari berbagai desa. Dihadapan MUI Ogan Ilir, camat, kades, KUA dan stakeholder lainnya, Rosidi menyebut aliran ada sejak bulan Rajab Tahun 1982. Tapi di era Orde Baru ajaran mereka dinilai sesa
DEMOCRAZY.ID - Aliran sesat itu kembali tumbuh di lokasi pelosok. Untuk kesana butuh waktu sampai 2,5 jam perjalanan mobil dari kota Indralaya, kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Lokasi tepatnya di Desa Kuang Dalam Timur Kecamatan Rambang Kuang, Ogan Ilir. Aliran ini dengan terang-terangan menyebar faham lewat spanduk dan postingan di akun facebook. Aliran sesat ini belakangan membuat warga Ogan Ilir resah. Aliran ini menyebarkan faham yang menurutnya ‘agama’ yang bertentangan dengan syariat dan akidah Islam. Aliran tersebut diyakini bernama Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak yang dipimpin oleh Rosidi (65) alias Sodiqin alias Raja Adil. Awal September lalu, Rosidi sempat di panggil ke kantor Camat Rambang Kuang. Menurut Rosidi, awalnya jumlah pengikut ajaran mereka ratusan orang dari berbagai desa. Dihadapan MUI Ogan Ilir, camat, kades, KUA dan stakeholder lainnya, Rosidi menyebut aliran ada sejak bulan Rajab Tahun 1982. Tapi di era Orde Baru ajaran mereka dinilai sesa