AGAMA ISLAMI POLITIK

Blak-blakan Loyalis Tunjukkan Politik Identitas Hanya Berlaku Buat Anies Padahal Ahok Lakukan Hal Ini di Gereja

DEMOCRAZY.ID
Januari 02, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
ISLAMI
POLITIK
Blak-blakan Loyalis Tunjukkan Politik Identitas Hanya Berlaku Buat Anies Padahal Ahok Lakukan Hal Ini di Gereja


DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial Bachrum Achmadi mengomentari video lawas mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bereda di sebuah gereja.


Dalam video lawas tersebut, seorang pendeta mempersilahkan Ahok yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk memberikan sambutan.


Dalam sambutannya, Ahok pun mengenang momen saat dirinya perta kali menjadi bupati dan dukungan yang diberikan gereja meski tidak semua.


“Saya mengingat pertama kali ketika saya mendapat visi untuk masuk ke pemerintahan, tentu tidak semua gereja bisa mendukung. Apa saya memulainya 2003 tapi ketika saya jadi bupati semua bisa terima,” ujar Ahok dalam video yang diunggah akun @Yurissa_Samosir.


Tidak hanya saat menjadi bupati, Ahok juga mengenang dukungan pendeta dan gereja saat dirinya mendampingi Joko Widodo sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.


“Jadi ketika saya mendapatkan visi untuk masuk ke DKI orang lebih pikir saya mulai gila lagi. Tapi untunglah ada gereja ada pendeta yang juga punya visi yang sama,” imbuh Ahok.


Menanggapi hal tersebut, Bachrum menyebut apa yang dilakukan Ahok di gereja tersebut bukan termasuk politik identitas karena politik identitas hanya berlaku untuk Anies Baswedan.


“Ini bkn politik identitas. Politik identitas hanya berlaku buat Anies!” ujar Bachrum, dikutip dari akun Twitter pribadi pada Jumat (24/3/2023).


Menurut loyalis Anies Baswedan ini, berpolitik di dalam rumah ibadah bukan hal yang salah karena pada akhirnya umat sendiri yang akan menentukan pilihannya.


“Mnurut awak pribadi Ahok ga slh bcr sperti ini dlm rmh ibadah. Silakan saja. Hrsnya sah2 sj seorg tokoh bcr politik dlm rmh ibadah, toh nanti ummat sendiri yg putuskan pilihannya,” ujar Bachrum.



[Democrazy/NW]

Penulis blog