DEMOCRAZY.ID - Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Fatihah, Pleret, Bantul Yogyakarta KH. Muhammad Fuad Riyadi atau Gus Fuad Plered mengaku memakai anting sebagai bentuk keindahan karena Allah senang suka yang indah. “Saya pakai anting tidak selalu, mau keperluan syuting bersama group band di taman budaya, kalau tidak syuting saya tidak pakai. anting untuk konteks sekarang di Yogyakarta bukan pertanda perempuan tapi ekspresi keindahan, Allah Itu maha Indah dan suka keindahan,” kata Gus Fuad dalam video yang beredar di media sosial. Gus Fuad mengaku memakai anting disesuaikan waktu dan tempatnya. “Keindahan relatif sesuai kondisi dan tempat. kalau tahlilan pakai anting ya tidak pas, kalau pentas ya pantas. tergantung niat. niat saya memuji sang maha Indah,” jelas Gus Fuad. Gus Fuad mengatakan, jika memakai anting dianggap haram sesuai hukum Islam, ia tinggal membaca istighfar. “Kalau haram tinggal istighfar dan selesai. Kalau murtad baca syahadat selesai,” papar Gus Fuad. Dikutip d
DEMOCRAZY.ID - Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Fatihah, Pleret, Bantul Yogyakarta KH. Muhammad Fuad Riyadi atau Gus Fuad Plered mengaku memakai anting sebagai bentuk keindahan karena Allah senang suka yang indah. “Saya pakai anting tidak selalu, mau keperluan syuting bersama group band di taman budaya, kalau tidak syuting saya tidak pakai. anting untuk konteks sekarang di Yogyakarta bukan pertanda perempuan tapi ekspresi keindahan, Allah Itu maha Indah dan suka keindahan,” kata Gus Fuad dalam video yang beredar di media sosial. Gus Fuad mengaku memakai anting disesuaikan waktu dan tempatnya. “Keindahan relatif sesuai kondisi dan tempat. kalau tahlilan pakai anting ya tidak pas, kalau pentas ya pantas. tergantung niat. niat saya memuji sang maha Indah,” jelas Gus Fuad. Gus Fuad mengatakan, jika memakai anting dianggap haram sesuai hukum Islam, ia tinggal membaca istighfar. “Kalau haram tinggal istighfar dan selesai. Kalau murtad baca syahadat selesai,” papar Gus Fuad. Dikutip d