DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan Indonesia saat ini mengalami kemunduran demokrasi.
AHY menegaskan penilaiannya ini bukan karena Demokrat partai oposisi.
"Terjadi kemunduran demokrasi di Indonesia. Ini bukan observasi kacangan atau hanya komentar sebagai partai oposisi, walaupun kami punya hak untuk melakukan observasi juga, dan penilaian sekaligus feedback secara konstitusional," kata AHY dalam diskusi gagasan bersama Anies Baswedan di Kantor DPP Demokrat, Jakarat Pusat, Kamis (2/3/2023).
Anies menyebut penilaian kemunduran demokrasi Indonesia juga ada di forum internasional.
Menurutnya, pandangan seperti itu tak bisa dielakkan begitu saja.
"Tetapi ini juga menjadi observasi kalangan internasional. Kita juga tidak harus mengatakan apa yang mereka sampaikan itu adalah selalu benar, tidak juga harus begitu. Tetapi, apa iya sebagai warga dunia kita tidak mendengarkan pandangan dan feedback dari sejumlah negara?" tuturnya.
Menurut AHY, elemen demokrasi perlu dijaga sampai kapanpun.
Ia menilai kemajuan demokrasi bukan hanya tergambar pada pelaksanaan pemilu atau pilkada.
"Tetapi tidak cukup hanya dengan sudah dijalankan pemilu, sudah dijalankan Plikada. Pertanyaannya adalah kualitasnya bagaimana? Apakah benar demokrasi dan pemilu tadi melahirkan pemimpin-pemimpin terbaik, wakil-wakil rakyat yang bisa membawa perubahan dan kemajuan?" kata dia.
AHY menuturkan jika pemilu tak menghasilkan pemimpin dan wakil-wakil rakyat terbaik, maka rakyat tak bisa membiarkan demokrasi bergerak ke arah yang menurutnya tak jelas.
"Kalau tidak, ya kita harus koreksi, kita harus berkontemplasi sebagai bangsa agar jangan demokrasi makin tidak jelas arahnya," sambungnya.
Menurutnya ada beberapa aspek kemunduran demokrasi, salah satunya merajalela politik uang hingga politik identitas.
"Berbagai kemunduran terjadi akibat merajalelanya politik uang, yang kedua akibat tereksploitasinya politik identitas. Dieksploitasinya politik identitas oleh mereka yang punya kekuasaan, yang punya kekuatan termasuk," imbuhnya. [Democrazy/detik]
