DEMOCRAZY.ID - Video pidato bernada ujaran kebencian dari seorang anggota legislatif daerah Telangana di India, T Raja Singh, viral di media sosial.
Dalam pidatonya di Latur itu, Singh disebut secara terang-terangan menyerukan tindak kekerasan terhadap warga Muslim.
Video pidato provokatif Singh itu diposting oleh akun Twitter milik Hindutva Watch, yang merupakan organisasi inisiatif penelitian untuk memantau laporan serangan terhadap anggota minoritas keagamaan di India.
Video itu diposting oleh Hindutva Watch pada Senin (20/2) waktu setempat.
"Pemimpin sayap kanan Hindu dan legislator Telangana T Raja Singh menyampaikan pidato kebencian dan memberikan seruan eksplisit untuk tindak kekerasan dan pembunuhan Muslim dalam acara yang dihadiri ribuan orang yang memperingati hari kelahiran Raja Hindi Shivaji Maharaj," demikian narasi yang dituliskan Hindutva Watch dalam postingannya itu.
Location: Latur, Maharashtra
— HindutvaWatch (@HindutvaWatchIn) February 20, 2023
Hindu far-right leader & Telangana legislator T Raja Singh delivers hate speech & gives explicit calls for violence & killing Muslims at a rally attended by thousands of people commemorating birth anniversary of Hindu king Shivaji Maharaj.
1/2 pic.twitter.com/lFMonRwbxZ
Video pidato Singh itu viral dan telah ditonton sebanyak 42 ribu kali sejauh ini.
Hindutva Watch menyebut pidato itu disampaikan Singh di Latur, Maharasthtra.
Belum ada tanggapan resmi dari Kepolisian India soal pidato kontroversial Singh di Latur tersebut.
Namun, diketahui bahwa pidato bernada ujaran kebencian semacam itu bukan yang pertama kali disampaikan oleh Singh, yang kini dinonaktifkan dari Partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India.
Tiga pekan lalu, atau pada 29 Januari, Singh menyampaikan pidato senada dalam sebuah acara bernama Hindu Janakrosh Morcha di Mumbai.
Acara itu, menurut media lokal India The Wire, digelar oleh kelompok Hindu radikal bernama Sakal Hindu Samaj.
Singh dalam pidatonya pada saat itu, seperti dilansir The Indian Express dan The News Minute, melontarkan beberapa pernyataan yang menghina umat Muslim dan meminta warga Hindu untuk memboikot para pedagang Muslim.
Pidato Singh di Mumbai itu memicu surat teguran dari Kepolisian Hyderabad, di mana dia dianggap melanggar ketentuan yang dijatuhkan Pengadilan Tinggi Telangana saat dia dibebaskan dari penjara beberapa waktu lalu.
Singh memang pernah mendekam selama 76 hari di penjara pada tahun lalu, setelah Kepolisian Telangana mengaktifkan Undang-undang Penahanan untuk Pencegahan terhadap dirinya atas pelanggaran berulang, yang memicu ketegangan komunal sehubungan dengan video kontroversial pada Agustus 2022.
Keputusan kepolisian itu menyatakan Singh terlibat dalam 104 kasus kriminal sejak tahun 2004, termasuk 18 kasus komunal, yang dibatalkan pengadilan tinggi pada November tahun lalu.
Teguran dari Kepolisian Hyderabad terhadap Singh pada Januari lalu menyatakan pidatonya di Mumbai yang beredar di media sosial itu bersifat provokatif.
"Dalam video, pidato itu sangat provokatif kepada masyarakat tertentu terkait tuntutan aturan hukum untuk jihad cinta, pembunuh sapi, pindah agama, dan kata-kata lainnya," demikian bunyi teguran dari Kepolisian Mangalhat di Hyderabad untuk Singh pada saat itu.
"Pidato Anda yang berpotensi memprovokasi agama tertentu merupakan pelanggaran terhadap persyaratan yang diberlakukan oleh Pengadilan Tinggi yang terhormat," imbuh teguran itu mengingatkan Singh soal ketentuan pembebasan bersyarat yang didapatkannya sebelumnya. [Democrazy/detik]