DEMOCRAZY.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) nampak serius dengan hilirisasi pertambangan di dalam negeri. Setelah menyatakan akan menutup keran ekspor bauksit dan tembaga, Presiden Jokowi juga menegaskan akan menyetop ekspor emas. "Kemudian nanti lari ke bauksit, timah, dan tembaga, kemudian lari ke emas, lari ke gas alam dan minyak," ungkap Jokowi dalam 'Pertemuan Industri Jasa Keuangan', di Jakarta, Senin (6/2/2023). Rencana ini, membuat Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli angkat suara. Dia mengatakan Indonesia memproduksi emas hingga 70 ribu ton per tahun. Namun, hasil produksi tersebut lebih banyak diekspor ke negara Hongkong dan India. "Produksi emas Indonesia berkisar antara 60 ribu hingga 70 ribu ton per tahun dan sebagian besar diekspor ke manca negara terutama Hongkong, India dan negara lain," ungkapnya, Selasa (7/2/2023). Selain itu, dia menyebutkan penggunaan emas yang diekspor itu sebagian besar unt
DEMOCRAZY.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) nampak serius dengan hilirisasi pertambangan di dalam negeri. Setelah menyatakan akan menutup keran ekspor bauksit dan tembaga, Presiden Jokowi juga menegaskan akan menyetop ekspor emas. "Kemudian nanti lari ke bauksit, timah, dan tembaga, kemudian lari ke emas, lari ke gas alam dan minyak," ungkap Jokowi dalam 'Pertemuan Industri Jasa Keuangan', di Jakarta, Senin (6/2/2023). Rencana ini, membuat Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli angkat suara. Dia mengatakan Indonesia memproduksi emas hingga 70 ribu ton per tahun. Namun, hasil produksi tersebut lebih banyak diekspor ke negara Hongkong dan India. "Produksi emas Indonesia berkisar antara 60 ribu hingga 70 ribu ton per tahun dan sebagian besar diekspor ke manca negara terutama Hongkong, India dan negara lain," ungkapnya, Selasa (7/2/2023). Selain itu, dia menyebutkan penggunaan emas yang diekspor itu sebagian besar unt