DEMOCRAZY.ID - Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun mengungkapkan Prabowo dan Sandiaga Uno akan dilibatkan istana dalam menjalankan strategi capres-cawapres istana.
Hal ini Refly lihat dengan berdasar pada manuver Gerindra khususnya Sandiaga yang dinilai mulai “menyerang” habis-habisan Anies Baswedan soal klaim perjanjian dan utang 50 miliar.
“Jatah bagi Sandiaga sesungguhnya wapres, wapres siapa? Ganjar atau Prabowo, tergantung siapa yang akan diendorse. Bisa saja seperti desas-desus yang saya dengar, Ganjar-Sandiaga kemudian Prabowo-Erick Thohir,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (7/2/23).
Menurut Refly, Prabowo dan Sandiaga Uno yang merupakan sekutu Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017 lalu sengaja ditempatkan dalam formasi capres-cawapres istana.
Tujuannya adalah untuk “mengepung” Anies dengan cara memecah fokus suara Anies yang kini jadi kandidat terkuat dari kalangan oposisi.
“Keduanya dalam Rangka mengepung Anies Baswedan, di dalam diri Prabowo dan Sandiaga Uno adalah pemecah Anies, jadi skenario istana sebenarnya terbaca,” jelasnya.
Mengenai Sandiaga yang mulai menyerang Anies, menurut Refly hal itu sebenarnya tak terlalu mengejutkan jika melihat situasi yang ada.
Menurutnya, Sandiaga kini tak punya nilai tawar apapun untuk basis pendukung dan pemilihnya dahulu yang notabene oposisi.
“Sandiaga Uno seperti sudah kehilangan kaki. Kaki oposisi bersama Anies Baswedan hilang karena dia meninggalkan Anies, kaki oposisi bersama Prabowo hilang karena dia dan Prabowo mereka datang dan menjadi bagian pemerintah, ini sekadar analisis,” jelasnya.
Karenanya, Refly menganalisis bahwa Sandiaga yang sudah kehilangan pendukung dan basis kekuatan pemilih sebelumnya tersebut berupaya all out menjaring suara dari kalangan pro pemerintah dengan “menyerang” Anies Baswedan.
Harapannya, menurut Refly, pihak istana akan menimbang betul sosok Sandiaga dan dimajukan dalam skenario capres-cawapres kubu penguasa di 2024.
“Tidak mungkin bagi Sandiaga untuk masuk lagi ke slot Anies karena dia masuk di rumpun yang sama, jadi slot Anies hanya bisa diisi oleh AHY dan Khofifah saat ini. Maka ‘menyerang’ Anies Baswedan, ini analisis saja, adalah bagian dari upaya Sandiaga Uno untuk memberikan kontribusi agar dilihat bekerja tidak hanya menunggu jatah Cawapres, mungkin begitu, ini analisis saja,” jelasnya. [Democrazy/HN]