DEMOCRAZY.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera pilot Susi Air Philips Mark Methrtens (37), diduga memiliki senjata laras SS1-V1 dan SS2-V1 buatan PT Pindad (Persero). Hal itu diketahui berdasarkan foto dan video mereka yang beredar luas dan telah tersebar di media sosial. Foto dan video tersebut telah dikonfirmasi oleh Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa. Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyebutkan, dua senjata itu mirip jenis SS1-V1 dan SS2-V1. "Diduga senjata kiri SS1-V1, kanan SS2-V1 yang dilengkapi pelontar granat. Produksi Pindad," kata Fahmi saat dihubungi, Jumat (17/2/2023). Setidaknya, menurut Fahmi, ada dua kemungkinan yang membuat KKB menguasai senjata tersebut. "Bisa hasil rampasan atau tertinggal ketika kontak tembak. Bisa juga diperoleh melalui transaksi ilegal. Entah diselundupkan dari luar negeri, entah dari oknum," ujar Fahmi. Dugaan yang sama diungkapk
DEMOCRAZY.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera pilot Susi Air Philips Mark Methrtens (37), diduga memiliki senjata laras SS1-V1 dan SS2-V1 buatan PT Pindad (Persero). Hal itu diketahui berdasarkan foto dan video mereka yang beredar luas dan telah tersebar di media sosial. Foto dan video tersebut telah dikonfirmasi oleh Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa. Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyebutkan, dua senjata itu mirip jenis SS1-V1 dan SS2-V1. "Diduga senjata kiri SS1-V1, kanan SS2-V1 yang dilengkapi pelontar granat. Produksi Pindad," kata Fahmi saat dihubungi, Jumat (17/2/2023). Setidaknya, menurut Fahmi, ada dua kemungkinan yang membuat KKB menguasai senjata tersebut. "Bisa hasil rampasan atau tertinggal ketika kontak tembak. Bisa juga diperoleh melalui transaksi ilegal. Entah diselundupkan dari luar negeri, entah dari oknum," ujar Fahmi. Dugaan yang sama diungkapk