DEMOCRAZY.ID - Pengamat sosial politik Antonius Boediono mengungkapkan keterkejutannya terkait isu utang Anies Baswedan sebesar Rp 50 miliar kepada Sandiaga Uno.
Padahal, Pilkada DKI Jakarta sudah lama datang dan Sandi dan Anies menang bersama.
Menurut Antonius Boediono, biaya pilkada tidak boleh diumumkan, karena itu modal bersama dan bukan utang.
Hal itu diungkapkan Antonius Boediono menulis utas di akun Twitternya @asboedionoid. Berikut isinya:
Mas Broo dalam pagelaran Pilkada ataupun PilPres setiap calon itu harus berkontribusi supaya dikenal Masyarakat.
Ada Calon yang memiliki Rekam Jejak Baik namun tidak punya uang kemudian ada yang punya uang tetapi Rekam Jejaknya tidak dikenal namanya saling melengkapi #hening
Sampean punya uang tetapi tidak dikenal Masyarakat sedangkan Anies punya kredibilitas tetapi tidak punya uang dan kemudian kalian berdua memenangkan Pilkada itu artinya Kerja Sama ~ jangan itung-itungan. Untung sendiri seperti Rentenir #hening
Mas Broo masih mending Anies tidak mengkhianati janjinya yaitu menyelesaikan Mandat yang diterima dari Masyarakat Jakarta dibandingkan sampean, belum jelas Juntrungannya (belum seumur jagung) sudah playu ninggalkan tanggungjawab dan kalah pula ~ #hening
Seandainya saja kamu tidak ikut-ikutan Prabowo di Pilpres 2019 yang lalu dipastikan kamu akan dikenal ikut membangun dan mengembangkan Jakarta.
Jam terbang politik kamu masih rendah walaupun kamu punya uang. Uang bisa membeli Kekuasaan tetapi tidak bisa membeli Kepercayaan #hening
Mas Broo, sampean justru tidak menepati janji Kampanye yang dipublikasikan pada saat debat Pilkada dan Sampean lebih memilih lari meninggalkan gelanggang kemudian membiarkan Anies Baswedan dicaci maki karena gagal menepati janji Oke Oce #hening
Oke Oce itu program yang kamu jual pada saat Kampanye Pilkada DKI. Anies memberi support usulan Program itu untuk dilaksanakan bersama-sama namun tiba-tiba kamu undur diri dari Jabatan sementara Oke Oce belum terealisasikan sama sekali dan yang disalahkan Anies Baswedan #hening
Mas Broo, becandamu jelek. Akibat perbuatanmu banyak orang menjadi kecewa dan sekarang mereka tidak lagi menghormati sampean.
Sepakat menjadi Pasangan dalam Pilkada merupakan tanggung jawab bersama termasuk biaya Pilkada harus dimaknai sebagai Modal bersama bukan Hutang – #hening
Sangat wajar jika sebuah pasangan dalam pilkada atau pilpres saling melengkapi, karena setiap orang ada kelebihan dan kekurangannya.
Pilkada DKI 2017 yang lalu juga demikian, Anies Baswedan punya kelebihan dari segi popularitas dan Sandiaga Uno dari segi pendanaan #hening
Rekam Jejak Anies Membangun Jakarta itu berkorelasi dengan Ucapan Terima Kasih yang sangat tinggi derajatnya apabila dibandingkan ketika seseorang diusung dan didukung lalu tidak mampu menyelsaikan Jakarta dengan Baik (Banyak mas yang berperilaku seperti itu) #Cermin #hening
— Daniel Marissa🇦🇺 (@asboedionoid) February 8, 2023
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, mengaku tak ingin melanjutkan permasalahan piutangnya dengan Anies Baswedan senilai Rp50 miliar saat maju di Pilkada DKI 2017.
Sandi tak membantah dirinya sempat meminjami uang senilai Rp50 miliar saat keduanya maju sebagai cagub dan cawagub kala itu.
Dia bilang setelah dirinya melakukan salat Istikharah dan meminta pertimbangan keluarga, Sandi tak ingin melanjutkan pembicaraan soal itu.
“Setelah saya salat Istikharah, setelah saya menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini,” ucap Sandi saat menghadiri Harlah Seabad NU di Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). [Democrazy/WE]