DAERAH KRIMINAL POLITIK

Pemasang Spanduk Tolak Anies di Lampung Nyaris Dihajar Massa: "Warga Lampung Siap Berdarah-Darah Untuk Anies!"

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
DAERAH
KRIMINAL
POLITIK
Pemasang Spanduk Tolak Anies di Lampung Nyaris Dihajar Massa: "Warga Lampung Siap Berdarah-Darah Untuk Anies!"


DEMOCRAZY.ID - Sejumlah spanduk dan banner berisi penolakan terhadap kedatangan Anies Baswedan muncul di beberapa titik di Lampung Selatan. 


Di Jalan Branti, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (25/2/2023) ada satu spanduk yang menyebut Anies didukung kelompok intoleran. Spanduk itu berisi tulisan provokasi.


"Waspada!! Tolak Presiden yang Didukung Kelompok Intoleran. #tolakcapresintoleran #tolakcaprespenipu," demikian tulisan di spanduk itu.


Kemudian, pada banner lainnya tampak foto Anies mengenakan peci hitam dengan lambang khilafah.


"Tolak Calon Presiden Yang Mendukung Negara Khilafah. #tolakcapresintoleran #tolakcaprespenipu," tertulis pada salah satu poster.


Menurut warga sekitar, ada beberapa orang yang terlihat memasang spanduk tersebut. Pelaku sempat dikejar warga. Namun beruntung bisa menyelamatkan diri.


"Untuk para buzzer dan gerombolan yang membenci Anies, kami warga Lampung Siap Berdarah-darah untuk Anies. Ingat itu!," tegas Joni, warga sekitar ditemani puluhan temannya 


Sementara itu, DPP Partai NasDem menanggapi munculnya poster atau banner penolakan terhadap Anies Baswedan di Bandar Lampung dan Lampung Selatan. 


NasDem menilai pelaku menodai sistem demokrasi dengan cara kotor.


Hal itu dikatakan Taufik Basari selaku Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Hukum dan HAM yang ditemui dalam safari politik Anies Baswedan di Provinsi Lampung, Sabtu (25/2/2023).


"Saya rasa ini ada gerakan yang memang telah terencana dan sistematis ya dari orang atau pun kelompok tertentu yang memang berencana untuk memojokkan. Jelas ini adalah hoaks," kata Taufik kepada wartawan.


Tobas sapaan akrabnya, menilai hal ini telah menodai sistem demokrasi di Indonesia. 


Untuk itu dia menyatakan akan melawan segala bentuk kampanye hitam.


"Ini adalah cara kotor, ini sudah menodai sistem demokrasi. Untuk itu saya mengajak semua pihak untuk melawan dan tidak terpengaruh dengan cara-cara itu," terangnya. [Democrazy/WartaBerita]

Penulis blog