DEMOCRAZY.ID - Politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya berpesan agar para relawan untuk menjaga jarak dengan Prabowo Subianto.
“Jadi saya bilang gini, ‘ini tolong jaga jarak para relawan ini, meskipun dia pendukung Anies tapi tolong jaga jarak dengan Prabowo’,” kata Musfota dalam diskusi Adu Perspektif dengan topik ‘Anies Vs Prabowo, Siapa Bisa Rebut Suara ‘Umat’?’ Selasa (21/2/2023).
Mustofa beralasan dirinya menyampaikan pesan tersebut karena bisa saja Anies tak jadi maju sebagai calon presiden karena berhalangan tetap.
“Karena begini, mohon maaf sekali, nanti suatu saat nih, siapa tahu ya, kan musuh Anies ini banyak sekali. Siapa tahu Anies di tengah jalan ini berhalangan tetap, musuh Anies banyak toh yang ngincer, KPK ngincer, musuhnya Anies di politik juga ngincer dan seterusnya,” ucapnya.
Mustofa menyinggung soal kemungkinan relawan mendukung Prabowo lantaran Anies tak jadi maju.
“Siapa tahu Anies kemudian jatuh ke dalam tanda petik kondisi berhalangan tetap, tersangka, masuk penjara atau meninggal ditusuk orang misalkan, pilihan kita nggak banyak umat Islam itu, nggak banyak pilihan alternatifnya, mungkin hanya Prabowo, mohon maaf sekali,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Mustofa juga menyinggung keberadaan buzzerRp yang mungkin saat ini telah bergabung dengan Gerindra.
Dia mewanti-wanti buzzerRp itu menunggangi Partai Gerindra untuk menyerang Anies Baswedan.
“Sayangnya adalah saat ini banyak kelompok netizen yang justru saya, saya khawatirkan ini kelompok-kelompok yang disebut buzzerRp itu sekarang pada bergabung ke Gerindra, mohon maaf nih mungkin menunggangi. Menunggangi Gerindra untuk, mohon maaf, mungkin menyerang Anies, karena itu satu-satunya kelompok yang bisa ditunggangin, mana lagi, karena 2 tokoh ini yang dekat dengan umat Islam yang mana pada tahun 2017 dan 2019 mereka memilih orang yang sama, 2 orang ini antara Anies dan Prabowo,” jelasnya.
Mustofa menyebut Prabowo mungkin menjadi ‘cadangan’ bagi relawan untuk didukung pada tahun 2024, jika Anies tak jadi maju pada Pilpres.
“Tapi cadangan gini, maksud saya gini, kalau saya pasti prioritas Anies karena kita sudah deklarasi, tetapi nanti dalam kondisi pahitnya ya pilihan lain tidak ada lagi, karena 2 orang ini yang dekat, mosok mau pilih Ganjar,” sebut dia. [Democrazy/MI]