HUKUM POLITIK

NasDem ke Bawaslu: Anies Keliling Tak Langgar Aturan, Jangan Dengki!

DEMOCRAZY.ID
Februari 20, 2023
0 Komentar
Beranda
HUKUM
POLITIK
NasDem ke Bawaslu: Anies Keliling Tak Langgar Aturan, Jangan Dengki!


DEMOCRAZY.ID - Partai NasDem merespons sindiran Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja yang menyebut ada capres kerap keliling sebelum masa kampanye. 


Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie (Gus Choi) menyebut safari yang dilakukan Anies Baswedan tak langgar aturan.


"NasDem beraktivitas atas dasar aturan. Mas Anies keliling republik tidak ada aturan yang dilanggar. Bahkan, sangat positif untuk edukasi politik bagi warga. Yang baik dan terang benderang, jangan dipandang dengan kacamata hitam dan hati kedengkian," kata Gus Choi dikonfirmasi, Senin (20/2/2023).


Menurut Gus Choi pandangan Bawaslu soal safari politik perlu dipersepsikan dalam makna yang luas. 


Gus Choi menyebut semestinya Bawaslu harus memiliki kecerdasan intelektual.


"Bawaslu harus punya kecerdasan intelektual," kata dia.


Gus Choi meminta Undang-Undang yang mengatur tentang pemilu perlu dipahami dengan matang. 


Dia menilai sosialisasi hanya di internal partai pemahaman yang dangkal.


"Itu pemahaman UU yang dangkal (sosialisasi hanya di internal partai). Sosialisasi calon pemimpin negara ya ke publik. Kalau nanti sudah ada jadwal kampanye, dinamakan kampanye. Sekarang karena belum waktunya kampanye, ya kita ketemu siapa saja, dimana saja, atas nama silaturrahim, anjangsana, jumpa publik, atau sosialisasi dan lain-lain itu tidak ada yang dilanggar. Bawaslu jangan mengada-ada," kata dia.


Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menekankan adanya aturan sosialisasi terkait Pilpres 2024.


Dia lantas menyinggung adanya capres yang kerap keliling saat ini.


"Kemudian safari politik, kemudian ada mohon maaf nih, keliling terus, lama-lama kan ono opo iki? Capres itu doang yang keliling terus he-he-he," kata Bagja dalam diskusi OTW 2024 'Setahun Jelang Pemilu, Mata Rakyat Tertuju ke KPU dan Bawaslu' di Erian Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).


Menurut Bagja, sosialisasi sebelum masa kampanye saat ini hanya boleh dilakukan di internal partai saja. 


Dia mengimbau parpol untuk tidak melibatkan masyarakat dalam sosialisasi tersebut.


Bagja juga mengingatkan tidak boleh ada ajakan publik. Dia menilai ajakan itu sudah termasuk bagian dari kampanye.


"Oh sekarang saatnya. Silakan sosialisasi. Tapi mohon jangan ada ajakan, kalau ajakan sudah kampanye. Kenalkan saja, nggak usah diajak. Nanti kalau diajak, 28 November ke atas. Pilih lah saya, silahkan. Kami mengingat itu kepada partai politik," tutur Bagja. [Democrazy/detik]

Penulis blog