DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo harus mempertanggungjawabkan nasib mobil Esemka yang selama ini digadang-gadang sebagai produksi dalam negeri justru kini diimpor dari China.
“Harus diklarifikasi oleh Jokowi. Kalau buatan China berarti bukan gagasan Jokowi dulu dong?” kata Direktur Ekekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, Sabtu (18/2).
Menurut Ujang, selama ini mobil Esemka diketahui publik sebagai karya anak bangsa, bahkan telah dipopulerkan oleh Jokowi hingga membawanya menjadi Presiden RI.
Namun fakta mobil Esemka yang kini diimpor dari China telah mengecewakan publik.
“Kalau buatan China buat apa? Menurut saya sungguh tidak mengenakkan bagi kita semua. Sejatinya harus mobil Esemka karya anak bangsa, bukan buatan China,” pungkasnya.
Sebelumnya, Esemka mendadak bikin heboh. Lama tak terdengar kabar, mobil yang sempat viral ini muncul di ajang pameran otomotif International Motor Show (IIMS) 2023, yang digelar mulai 16 hingga 26 Februari 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Mobil ini sering dijadikan sebagai ikon mobil buatan nasional. Tapi, ada kabar mengejutkan.
Ternyata mobil ini bukan produksi dalam negeri, melainkan diimpor dalam bentuk completely built up (CBU) langsung dari China.
Benarkah?
Seperti diketahui, PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) menampilkan Esemka Bima EV di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Untuk mobil ini, Esemka memang masih harus mengimpor. Namun, untuk lini produk Esemka lainnya, sudah diproduksi di dalam negeri.
Saat ini, Bima EV dibanderol Rp 530 juta. Untuk menekan harga, Esemka pun sudah memiliki rencana untuk memproduksi kendaraan ini secara lokal di pabrik Boyolali, Jawa Tengah.
"Sementara masih diimpor tuh dari China tapi di masa depan bukan tidak mungkin akan kami produksi sendiri di Tanah Air," kata Direktur Utama Esemka Eddy Wirajaya dikutip Jumat (17/2/2023).
Saat ditanya kenapa memilih China, sementara ada Jepang dan Korea Selatan yang terkenal dengan industri otomotifnya, Eddy pun mengungkapkan alasannya.
Bos Esemka itu sempat menghela nafas sembari tertawa selama 4 detik lalu menjawab meski tidak secara eksplisit menjelaskan alasannya secara detil.
"Secara bisnis mitra kerja, kami mencari calon mitra itu yang bisa membuat kami dalam komitmen bersama apapun mitra yang tergabung dengan kami, local brand kami adalah bagian kolaborasi," jelasnya.
Meski demikian, Esemka tetap terbuka dengan peluang kerja sama yang ada. Pasalnya posisi perusahaan murni swasta sehingga bisa bekerja sama dengan pihak manapun.
"Kita sudah banyak bermitra dengan yang lain dan kita posisinya tetap terbuka, apabila dalam waktu kondisi yang sama bisa menjadi suatu kolaborasi bersama kami akan lakukan," pungkas Eddy. [Democrazy/rmol]