DEMOCRAZY.ID - Pesawat Susi Air awalnya dikabarkan terbakar di lapangan terbang Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023). Ternyata, pembakaran pesawat dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz menerangkan bahwa pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY hilang kontak pada pukul 06.35 WIT. Sebelumnya, pesawat tersebut melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika. Pesawat dipiloti Kapten Philips Max Marthin, warga negara Selandia Baru itu membawa lima penumpang, di mana salah satunya seorang bayi. Barang bawaan dalam pesawat terhitung seberat 425 kilogram. Donal menyebut kalau Susi Air mendapati pemancar sinyal pesawat dalam posisi aktif pada pukul 09.12 WIT. Pemancar sinyal itu yang akhirnya membuat pesawat ditemukan dalam posisi terbakar di landasan terbang Bandara Paro. "Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat
DEMOCRAZY.ID - Pesawat Susi Air awalnya dikabarkan terbakar di lapangan terbang Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023). Ternyata, pembakaran pesawat dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz menerangkan bahwa pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY hilang kontak pada pukul 06.35 WIT. Sebelumnya, pesawat tersebut melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika. Pesawat dipiloti Kapten Philips Max Marthin, warga negara Selandia Baru itu membawa lima penumpang, di mana salah satunya seorang bayi. Barang bawaan dalam pesawat terhitung seberat 425 kilogram. Donal menyebut kalau Susi Air mendapati pemancar sinyal pesawat dalam posisi aktif pada pukul 09.12 WIT. Pemancar sinyal itu yang akhirnya membuat pesawat ditemukan dalam posisi terbakar di landasan terbang Bandara Paro. "Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat