DEMOCRAZY.ID - Satgas Operasi Damai Cartenz terus melakukan pencarian Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mahrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di belantara Papua.
Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari menahan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru setelah membakar pesawat itu di lapangan Paro, Kabupaten Nduga, Papua.
Komandan Korem 172/ Praja Wira Yakthi, Brigjen TNI JO Sembiring yang memimpin langsung operasi tersebut mengatakan, kelompok teroris Egianus Kogoya menjadikan anak-anak dan perempuan sebagai tameng.
Jenderal Kopassus ini mengatakan, tujuan anak dan perempuan dijadikannya tameng agar pelanggaran hak asasi manusia (HAM) selalu ditujukan pada aparat TNI dan Polri.
"Kami sudah lama mengetahui bila anak-anak dan kaum perempuan dijadikan tameng hidup oleh KKB," kata Brigjen TNI J.O. Sembiring di Timika, dilansir Antara, Jumat (24/2/2023).
Dikatakan Sembiring, aksi sadis yang dilakukan KKB Egianus Kogoya sejak 2017 dan berlangsung sampai saat ini.
Dia melanjutkan, salah satu cara itu agar tercipta opini bahwa anggota TNI/Polri yang melakukan penembakan terhadap anak-anak dan kaum perempuan hingga berujung pada pelanggaran HAM.
"Namun, saat ini prajurit TNI/Polri sudah terlatih, mengerti mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak perlu dilakukan karena HAM menjadi pedoman bagi prajurit dalam bertugas," kata Danrem Sembiring.
Danrem 172 yang menjadi Komandan Kolaops TNI berkolaborasi dengan Satgas Damai Cartenz menyatakan akan berupaya membebaskan pilot Susi Air yang hingga kini masih bersama Egianus Kogoya.
"Kami tim gabungan TNI/Polri mohon doa dan dukungannya agar operasi penegakan hukum yang saat ini berjalan dapat berhasil, dan prajurit TNI/Polri beserta pilot Susi Air dapat ditemukan dalam keadaan selamat," tutup JO Sembiring. [Democrazy/oke]