DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapnya, posisi Indonesia saat ini sudah menjadi trendsetter bukan lagi sebagai follower.
Hal tersebut berkenaan dengan nilai belanja dalam negeri di tahun lalu mencapai Rp 762 triliun.
Pencapaian itu berasal dari APBN, APBD, dan anggaran belanja BUMN.
Kebijakan yang ia gembar-gemborkan sejak tahun lalu itu, menurut Jokowi, juga menjadi acuan Amerika Serikat.
“Mungkin bapak ibu juga sudah tau bahwa Amerika baru saja memberlakukan di bulan januari 2023 yang lalu untuk penggunaan produk dalam negeri dan kita sudah satu tahun di depan sudah melakukan,” ungkap Presiden dalam Pelatihan Badan Pengurus Pusat HIPMI 2022-2025.
“Sehingga kita ini sekarang jadi trendsetter, bukan jadi follower,” tegas Presiden Jokowi.
Adapun di tahun lalu, memang Jokowi terus memerintahkan pemerintah pusat dan daerah untuk memanfaatkan anggaran belanja produk dalam negeri.
Hal ini menjadi upaya pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan bisa bertahan dari ketidakpastian global yang kian tinggi.
Jokowi berharap jajarannya dapat bekerja keras untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dengan hilirisasi industri mulai dari sektor tambang hingga pangan.
Sebab, Ia menginginkan Indonesia mulai membangun industri pengolahan dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi. [Democrazy/kumparan]