DEMOCRAZY.ID - Esemka tiba-tiba muncul ke permukaan setelah lama tak terdengar kabarnya.
Esemka merupakan mobil produksi pabrikan lokal berbasis di Surakarta, Jawa Tengah.
Esemka sempat jadi pusat perhatian di awal kemunculan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum menjadi Presiden. Namun, nama mobil ini kemudian tenggelam.
Hingga penyelenggara IIMS 2023 melalui akun media sosialnya mengumumkan Esemka masuk dalam line-up peserta pameran otomotif tersebut.
Kemunculan Esemka yang tiba-tiba sontak membuat heboh warganet, apalagi Jokowi dijadwalkan membuka IIMS 2023. Bertepatan satu tahun jelang kontestasi politik tahun 2024.
Alhasil, kehadiran Esemka di IIMS 2023 pun dikaitkan dengan politik. Namun, hal itu dibantah tegas oleh manajemen Esemka.
"Kami tetap pure bisnis, tidak ada hubungan politik," kata Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Eddy Wirajaya dalam pembukaan booth Esemka di pameran IIMS 2023 yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/2/23).
Mengenai keterkaitan nama antara Jokowi dengan Esemka, Eddy menjelaska, Jokowi hanya sebagai pencetus.
"Beliau (Jokowi) itu dulu pencetus saja, tidak masuk di ranah ini. Jadi saya minta teman-teman media, stop lah menghubung-hubungkan beliau dengan Esemka. Beliau hanya pernah mencetus kota vokasi Solo dalam wujud otomotif, setelah itu beliau punya posisi lebih tinggi, beliau mencari bagaimana swasta bisa melanjutkan untuk industri ini," sebutnya.
Ada dua model mobil Esemka yang dipamerkan di IIMS yakni Bima 1.3 dan mobil listrik Bima EV.
Untuk Esemka Bima 1.3 merupakan barang lama, sedangkan Bima EV merupakan model baru.
Bima 1.3 merupakan kendaraan komersial berjenis pick-up. Sementara Bima EV wujudnya berupa Minivan dan cargo van bertenaga listrik murni. Untuk Bima EV Cargo van, bagian belakangnya berupa blind body tanpa jendela.
Lalu berapa banderol harga Esemka?
Harga Esemka Bima 1.3 dibanderol Rp 137 juta, sementara untuk Bima 1.3 versi EPS dibanderol Rp 150 juta.
Kemudian untuk Esemka Cargo Van harganya Rp 530 juta dan versi Passenger Van Rp 540 juta.
[Democrazy/cnbc]